Tubuh Rose masih sangat kencang dan mulus walau umurnya mendekati pertengahan empat puluhan. Kelihatannya ia begitu percaya diri. Karena itu ia sedari awal sangat yakin, walau ditinggalkan suami pertamanya, pasti akan ada lagi pria lain yang mau menjadi penggantinya.
Teringat pada peristiwa beberapa waktu lalu, tepatnya sebelum Maharani Cempaka tiba di Chestertown. Sahabat lama seumuran Rose, Lady Magdalene Brighton yang sedang dalam kesulitan keuangan dan belum mampu membayar hutang yang sudah mencapai tenggat tetiba datang, menyatakan ketidaksanggupannya untuk melunasi semua tepat waktu. Semua karena pandemi virus pernapasan yang mengakibatkan porak-porandanya perekonomian dunia Ever.Â
Saat sang sahabat datang ke kediaman Delucas untuk membicarakan masalah itu didampingi oleh putra tunggalnya, Lady Rose seketika terpikat pada pria yang berusia hampir dua puluh tahun lebih muda darinya itu. Hatinya yang selama ini tertutup dan beku akibat pengkhianatan ayah kandung Leon dan Grace seakan-akan terbuka dan mencair.
Astaga. Mungkin sudah saatnya bagiku untuk membuka hati dan mencoba memulai lembaran baru! Selama ini begitu banyak pria kaya raya dan terhormat mencoba mendekatiku, namun jika mereka sepantaran denganku, apa yang dapat kubanggakan? Apalagi tubuhku yang molek ini berhak mendapatkan lawan main yang terbaik! I deserve the best young man! Lady Rosemary tersenyum gembira, What a smart, win-win solution! Oh ya, sekalian saja. Mungkin Mag tak perlu melunasi hutangnya kepadaku, karena aku bestie yang baik hati, tak tega membiarkannya resah mencari jalan keluar...
Sepulang keduanya dari kediaman Delucas, Lady Rose tak menunda lebih lama lagi, segera menelepon sang sahabat.
"Mag, maaf mengganggumu, ada kabar baik untukmu, My Bestie! Kuberikan kau keringanan dan pilihan yang terbaik! Jalan keluar termudah untuk kita semua! Bagaimana jika kuanggap saja semua hutangmu itu lunas?"
"Benarkah? Terima kasih banyak, Rose..." Magdalene semula gembira, "tapi, bagaimana mungkin?" Kecurigaan menyeruak.
"Satu saja yang ingin kupintakan dan kumohon dengan sangat agar kau tak menolaknya, My Dear Bestie Mag. Bagaimana jika Orion, putramu itu..."
Tak lama kemudian, Lady Magdalene segera memberitahukan semuanya kepada Orion yang tadinya hendak bersiap-siap untuk kembali bekerja di Everlondon sebagai seorang pianis.
"My Son, so sorry to bother you. Mungkin permintaanku ini akan sangat berat bagimu. Namun Mama minta kau tak menolaknya. Sejak ayahmu tiada, kau tahu sendiri, kita dalam kesulitan ekonomi, walaupun mungkin untuk sehari-hari kita masih bisa hidup dari hasilmu bermain musik. Maukah kau menolongku keluar dari kesulitan keluarga kita ini?"
"Apakah itu, Ma? You know, I won't let you down. Aku anakmu, aku selalu coba untuk berbakti kepadamu."