Ribet!
Valentinan dapat banyak cokelat (eh, baru satu, ding!). Bukan dari pacar atau mantan, tapi dari teman dan diri sendiri. Kok bisa? Ada diskonan di Indoapril! Gak diskon ya ora beli. Mehong blas!
Tapi etapi cokelat batangan, permen, minuman ya sami mawon sama yang manis-manis lainnya, alias bisa jadi biang diabetes. Gak peduli dark chocolate atau berapapun persennya (kecuali 100 persen yang konon rasanya pahit dan agak asam) pasti ada kandungan gula sedikit di dalamnya, biar nikmat. Gamo bergula, ya aduk cokelat bubuk aja! (jangan seperti yang ala mamamia lezatozz dengan krimer dan gula!)
Cokelat sangat berharga dan praktis apalagi saat naik gunung turuni lembah. Praktis, buka bungkusnya tinggal lep. Gak perlu kompor dan air panas. Gak ada mie instan, kopi dan cokelat rasanya belum afdol pergi hiking. Cokelat bisa jadi penghangat badan di saat dingin dan pemberi energi jika kelelahan.
Gak usah jauh-jauh dah di gunung! Lagi bete, kurang ide, buntu inspirasi, bawaannya pengen nga-te-em cerita orang? Tunggu dulu, Cuy! Cokelat bisa naikin mood juga. Cokelat mengandung antioksidan. Cokelat juga bisa bantu supaya penikmatnya tetap awet muda, bukan hanya seperti tips si Entu yang sedang sepiral ya!
Ang Ribet dari kecil juga suka makan cokelat, paling suka Cokelat Logo Ayam Jago (sssst, waktu 1990-an itu harganya baru seratus perak)! walau berlemak dan cukup manis, syukurlah sekarang sudah gak gampang-gampang amat jerawatan. Gemuk? Gak juga. Apa  'sih rahasia Ang Ribet? Makan apa saja boleh, kok, yang penting jangan berlebihan, itu aja.
Selamat menikmati cokelat hari ini (bagi yang dapat! Yang belum, beli sendiri!) dan salam sayang dari Ang Ribet.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI