Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 22)

13 Februari 2023   08:43 Diperbarui: 13 Februari 2023   09:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orion sesaat terdiam, kemudian sigap menjawab, "Kami memimpin rombongan go downtown, lalu pergi sesaat ke tempat lain untuk mencari beberapa barang yang kebetulan tak ada di Chestertown karena habis diborong penduduk setempat. Syukurlah kami berhasil juga menemukan semua yang dicari."

Tapi... Maharani merasa Orion tak begitu jujur, namun ia diam saja, tak ingin mengakui hal yang sebenarnya.

"Betulkah itu, Nona Rani?" Lady Rose ganti menancapkan pandang kepada sang guru dengan mata birunya yang tajam.

"Ya. Betul sekali, Lady Rosemary! Mereka tadi kembali bersama rombongan go downtown membawa perlengkapan darurat dan stok logistik penting yang cukup banyak, semuanya sudah kami masukkan ke gudang persediaan!" Kali ini giliran Henry Westwood angkat bicara.

"Huh, baiklah, kali ini kalian mungkin masih beruntung karena pernyataan Henry itu, Dear Orion Suamiku dan Maharani, namun lain kali Anda, Nona Rani, sebaiknya berkumpul saja bersama staf lainnya. You should try to get along with other crews in this residence, and kindly try to be a part of them, okay? Just try to find a best friend or two! That would be nice." Lady Rose mencoba bersikap ramah, tentunya masih dengan nada menyindirnya yang khas.

"Baiklah, terima kasih, aku mohon pamit juga untuk bersiap-siap di paviliunku, excuse me, Lady Rose, Dokter Kenneth, ...Orion!" Rani merasa ingin segera undur diri juga.

Berlama-lama di dekat Orion membuat jantungnya berdebar-debar. Ia masih sangat takut jika cepat atau lambat sang istri akan mengetahui apa yang terjadi di antara sang suami dan dirinya tadi siang!

Rani tak menunggu lama, tampaknya Kenneth dan Lady Rose tak terlalu menanggapi dan hanya mempersilakan.
Orion ingin angkat kaki juga dari beranda, namun tentu saja Rose tak begitu saja mengizinkan. "Suamiku, what about spending a little leisure time in the bathroom, just the two of us?" Dengan rayuan manis ia menggamit erat lengan Orion, dengan manja bergelayut di bahu sang suami.

"Wah, betul juga, kalian baru menikah, tentunya masih hangat-hangatnya! Kuucapkan selamat, semoga kalian berbahagia dan bisa segera mendapatkan putra atau putri!" Kenneth menimpali, "Oh, yes! Go ahead, you both need a lot of private time! It's good for your immune system!"

"Thank you, Kenneth! That's right, Orionku, My Handsome Prince! Let's go!"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun