Seperti apa, ya?
Apakah berarti sudah diterima penerbit besar? Sudah dilanggani jutaan pembaca? Sudah diangguki dan diamini hampir semua yang kita kenal?
Sungguh terlalu sempit jika hanya dibatasi oleh pemikiran-pemikiran sedemikian. Inilah beberapa opini saya mengenai seperti apa penulis sejati itu. Silakan ditambahkan jika berkenan.
1. Penulis sejati itu jujur. Menulis spontan dari hati sama seperti bicara. Jika  apa yang ia tulis terlalu ngadi-ngadi, nyoba niru penulis pendahulu, itu bukan jujur lagi namanya.
2. Penulis sejati memberi pendapat dan membalas pendapat dengan jauh lebih elegan. Walau ia mungkin tak bisa memuaskan hati semua orang, ia sudah berusaha memberikan yang terbaik.
3. Penulis sejati tidak mudah berhenti. Masalah justru menjadikannya terinspirasi dan semakin kuat dan bijaksana.
4. Penulis sejati tahu bagaimana menempatkan diri. Tidak mudah ikut sana-sini.
5. Penulis sejati berkaca, jika menemukan ada yang kurang berkenan, ia tidak akan serta-merta menghancurkan kaca cerminnya. Ia akan mulai menata hati dan memperbaiki refleksi diri.
Semoga bermanfaat.