Tiga 'Na' dalam puisi.
Apa saja, 'sih ?
Secara bebas, puisi adalah bentuk sastra paling singkat, ringkas, namun padat. Nah, agar puisi kita bisa tiba secara tepat, tidak asal dibaca saja, tepat sasaran, makjleb, bagaimana?
Ini opini saya sebagai pembaca dan penikmat puisi secara umum.
Tiga 'Na' yang sering kita lupakan:
1. Sederhana. Banyak penulis puisi lupa jika puisi populer seyogyanya janganlah terlalu ribet, bikin mumet, ngejlimet. Tak apa jika memang ingin yang unik, namun hendaknya tidak terlalu ruwet dan kegondrongan kata.
2. Mengena. Tak perlu banyak belok sana sini alias bertele-tele. Tentu ada tujuan dalam menulis puisi, bukan? Apakah sudah bisa merasa jika tujuan itu tercapai dalam satu kali pembacaan?
 3. Penuh makna. Bukan kosakata indah, dekoratif, diksi menarik dan spektakuler yang dicari, melainkan maknanya bisa ditangkap atau tidak.
Hanya sebuah pandangan kecil-kecilan dan sederhana dari penulis hobi.
Semoga bermanfaat .