"Malas, ah. Belum ada ide, ah. Sibuk, ah."
Belum juga mulai menulis hari ini? Tunggu apa lagi, 'sih?
Padahal sangat banyak alasan indah untuk menulis, lho. Apa saja oke, kok. Jika menulis di media sosial atau status FB saja (yang notabene tak terlalu bermanfaat) sudah bisa lumayan melegakan (walau bukan solusi atau ada manfaat instan), mengapa tak beranikan diri kita menulis di media lainnya? Â Blog, artikel, fiksi, dan sebagainya?
Apalagi jika ditambahkan dengan menulis setelah membaca. Wah, tambah mantap lagi. Mengapa? Inilah beberapa keajaiban kecil yang bisa kita alami!
1. Dengan membaca lalu menulis, kita pelajari bagaimana cara 'cari perhatian' bukan hanya dari segelintir atau sekelompok orang saja, melainkan cara 'cari perhatian dunia'. Seiring dengan perjalanan waktu, semakin banyak yang kita bisa pelajari dan lakukan sendiri. Bacalah dan tuliskanlah hal-hal yang baik. Baik bukan berarti selalu positif, melainkan dipilih dan diterakan dengan hati-hati. Menjadi mandiri dengan cara otodidak yang menyenangkan, murah meriah dan bermanfaat.
2. Dengan membaca lalu menulis, kita pelajari bagaimana menggalang calon pembaca dan pembaca yang baik. Kita bagaikan sedang bermain bulu tangkis atau tenis, saling membaca pergerakan lawan, bagaikan bola, saling sambut dan pantul dengan apa yang kita baca dan tulis.
3. Dengan membaca lalu menulis, kita legakan hati (healing, istilah kekiniannya) tanpa perlu menyebut secara pasti apa masalah kita. Tak perlu tersurat, hanya tersirat. Misalnya kita kisahkan sekilas pengalaman lama (pernah sakitkah, pernah mengalami kemalangankah) berikut cara kita mengatasi atau solusinya, berharap agar orang lain yang sedang mengalami hal yang sama bisa membaca lalu memperoleh inspirasi dan kekuatan di dalamnya.
Karena itulah kita perlu membaca sebelum menulis, bukan hanya sembarang baca saja demi hiburan semata-mata, melainkan agar kita bisa selalu update dan terinspirasi sebelum menelurkan kata-kata. Mari isi amunisi kita dengan bacaan dan kata-kata bermutu.
Semoga bermanfat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H