Apakah sudah tahu fenomena atau tren mengemis online? Meski bukan via Tiktok dan lain-lain, beberapa oknum penulis zaman now tanpa sadar sudah sering melakukan hal yang sama, lho.
Mengemis online ala penulis zaman now seperti apa, 'sih?
Bukan penulis yang aktif berpromosi, ya. Bijaklah membedakan yang mana promosi, yang mana yang online begging alias minta perhatian secara 'sedikit maksa' alias mencoba menggiring simpati pembaca. Dilarang baper, ya!
1. Penulis yang secara tersurat sering terang-terangan bilang di status, postingan medsos: "Like-like dong, love-love dong, gift dong," dan lain-lain sebagainya.
Jika memang karyamu disukai pembaca, tak perlu diminta, semua penghargaan akan datang sendiri!
2. Â Penulis yang melakukan play victim atau humble bragging dan atau 'gertak sambal matah, sambal terasi dan sambal-sambal lainnya' seperti "Sepi nih! Mampir dong, singgah dong!" "Memang saya hanya remahan rengginang!" "Kamu tidak mau baca, mau hiatus ah!" dan lain-lain sebangsa dan setanah air.
Jika memang layak baca, kita harus berkarya dan promosi dengan penuh percaya diri. Jangan sedikit-sedikit ngambek, mengeluh atau pura-pura gimana gitu.
3. Penulis yang hanya ingin jadi pusat perhatian saja, tanpa ada karya nyata dan jelas. 'Caper', membuat sensasi, ingin dianggap wah lalu jadi viral sedunia.
Sama, pengemis juga selalu ingin dan haus perhatian.
Kita mungkin hanya dan masih penulis amatiran, namun jangan merendahkan derajat. Kita harus bangga pada karya sendiri. Berpromosilah dengan jujur dan seimbang, percaya jika rezeki ada di tangan Tuhan YME.