Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bukan Hanya untuk Dapat Like dan Next Saja, Menulislah untuk Masa Depan!

14 Januari 2023   16:20 Diperbarui: 15 Januari 2023   06:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pexels

Banyak sekali penulis sudah senang jika diberi acungan jempol, love, gift atau next. Padahal jika dipikirkan lagi, apakah para pembaca benar-benar sudah membaca keseluruhan kisah, atau hanya mencari bagian yang diinginkan saja?

Misalnya dalam sebuah fiksi, saat ada scene pernikahan, jujur saja, pasti pembaca akan buru-buru mau next alias 'mau ke adegan selanjutnya', iya 'kan?

Kadang malah kata next diartikan atau disalahkaprahkan sebagai 'lanjutkan!' alias disamakan begitu saja dengan continue, padahal bukan itu arti harfiahnya jika diterjemahkan, lho. Next sesungguhnya artinya adalah 'ada yang lain?' atau 'apa lagi selain ini?'. Coba lihat di sebuah audisi, jika kontestan tidak diterima, para penyeleksi atau juri akan berkata next!. Jadi menerima kata next, jangan lantas ke-ge-er-an dulu, ya.

1. Menulislah bukan dengan harapan utama demi dapat jumlah view langsung besar atau like dan gift banyak saja, melainkan agar kita bisa menyentuh hati banyak orang lewat apa yang kita tulis.

2. Menulislah bukan dengan keinginan mengejar pendapatan luar biasa saja, melainkan bagaimana bisa mendapatkan apresiasi yang membuat diri terharu dan bersukacita karena yang kita tuliskan bermanfaat, bisa menyentuh dan mengubah hidup orang lain.

3. Menulislah bukan demi diri kita dikenal atau terkenal, bukan untuk disanjung dan tersanjung, melainkan agar karya kita bisa jadi sebuah masterpiece, tetap abadi dan layak baca di masa depan.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun