Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hal-hal Positif yang Sering Kita Kira Membawa Kebahagiaan, Padahal...

28 Desember 2022   11:27 Diperbarui: 28 Desember 2022   11:36 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

Siapa tidak suka dan merindukan hal-hal positif terjadi di tahun 2023? Hal-hal positif adalah segala yang kita anggap sebagai keadaan yang ideal, baik, happy ending. Namun faktanya tidak semua hal-hal positif bisa membawa kebahagiaan. Ini beberapa contohnya:

1. Pasangan yang cantik dan tampan alias couple goals. Walaupun daya tarik fisik membuat dua orang bisa melekat satu sama lain, ada kalanya pasangan ideal ini tidak berakhir dengan kebahagiaan. Coba lihat pasangan selebriti yang biasa membuat orang iri, kelihatannya hubungan mereka sempurna, bukan? Namun sayang, kesempurnaan fisik saja ternyata belum cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan. Banyak yang bercerai atau berpisah bukan karena perubahan wajah dan penampilan, melainkan faktor X yang beragam, yang kata mereka 'tidak cocok lagi', 'tidak jodoh lagi', perbedaan sifat, hadirnya orang ketiga, dan lain-lain.

Apakah itu berarti pasangan kita tidak harus cantik atau tampan? Tidak juga. Semua harus bisa saling menerima satu sama lain walau sama-sama biasa sajakah, atau salah satu saja yang good looking-kah. Wajah sempurna tidak berarti hubungan akan selalu sempurna dan memiliki kehidupan percintaan dan pernikahan sempurna pula. Jangan terlalu percaya dengan fiksi, kita hidup dalam realitas. Terimalah pasangan apa adanya, itulah hal positif yang sesungguhnya.

2. Tubuh yang ideal alias body goal. Cantik, tampan, langsing, atletis dan sebagainya. Barangkali banyak yang iri mengapa penulis tetap langsing, misalnya. Padahal belum tentu penulis berdiet atau bahkan punya waktu ke gim. Apapun bentuk tubuh kita, sehat adalah yang terutama. Jadi tak perlu iri atau bergunjing dahulu.

3. Tercapainya cita-cita serta terwujudnya keinginan. Pernah penulis membaca sebuah kisah nyata. Seorang warga pendatang asal Indonesia di Amerika Serikat mati-matian bekerja keras demi mendapat sebuah mobil baru, beririt dengan hanya makan mie instan saja selama dua tahun sambil menabung demi kendaraan impiannya. Akhirnya mobil memang terbeli, namun sayang sekali tak lama orang ini kemudian sakit parah dan meninggal dunia. Bagaimana, apakah kita bisa menangkap pesan moralnya?

Kesimpulannya, hidup ibarat pohon terang, begitu banyak kotak hadiah di bawahnya, berhasil memikat mata hingga kita begitu ingin memilikinya. Akan tetapi perlu diingat, tidak semua yang bersinar adalah permata, sebaliknya tidak semua yang kusam tidak berharga.

Jalani dan syukuri saja apa adanya, janganlah kita silau akan hal-hal positif saja serta mendiskreditkan hal-hal negatif. Ada kalanya kesulitan adalah ujian yang kelak bisa membuka mata hati kita, membawa kita menang untuk mendapatkan hadiah berupa kebahagiaan yang sejati.

Selamat menyambut tahun baru 2023. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun