Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepi Pembaca! Mengapa Karya Tulis Kita Kurang Dilirik? Cek di Sini!

27 Desember 2022   09:07 Diperbarui: 27 Desember 2022   09:55 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

"Sepi banget Kompasiana-ku, Kak Jul! Kok sepertinya tak ada perkembangan view atau jumlah pembaca artikelku, novel online-ku, blog-ku? Apa yang salah, 'sih? Apa yang harus diperbaiki? Apa karyaku jelek? Apa aku mundur saja, ya? Mungkin gak bakat, gak cocok jadi penulis!"

Tunggu dulu! Jangan buru-buru berprasangka negatif, Say! Mundur, hiatus, berhenti, mewek atau ngambek menulis sama sekali bukan solusi.

Mengapa blog atau karya tulis kita sepertinya sepi pembaca padahal sudah cukup lama tayang, sudah berusaha promosi sana-sini di media sosial, sudah diangkat berkali-kali di status? 

Barangkali ini beberapa penyebabnya...

1. Judul yang biasa saja alias sudah banyak yang mirip-mirip sebelumnya. Jadikan judul karya kita nendang. Misalnya, beri calon pembaca pertanyaan yang retorikal. Cek judul artikel ini.

2. Judul yang masih kurang unik. Unik di sini bukan berarti nyentrik bin aneh bin clickbait belaka. Unik berarti ada hal yang kerap di-skip atau dilupakan penulis lain tapi kebetulan terpikirkan oleh kita, jadi kita bahas. Tentunya kata-kata dalam judul yang segar dan kreatif adalah keunikan yang takkan bisa dilewatkan siapa saja! Misalnya, daripada judul hanya berbunyi 'Cara Masak Barbeque untuk Malam Tahun Baru' yang sudah pasti banyak ada, lebih baik 'Intip Rahasia Meracik Barbeque Lezat, Murah Meriah, Menggoyang Lidah!'

3. Hashtag yang terlalu B alias biasa saja. Ingatlah jika tag, hashtag atau kata kunci kita tak cukup hanya umum-umum saja, tak bisa kelewat unik juga. Kelewat umum/general akan tenggelam karena dalam pencarian Google akan muncul ribuan hasil, kelewat unik dan spesifik saja malah tidak ada yang akan cari dan temukan karena 'tidak kepikiran orang-orang'. Jadi? Gunakan tag yang tepat sasaran, jika bisa, bayangkan saja apa yang biasa orang ketik di pencarian Google untuk bisa menemukan konten kita. Misalnya '#novel online rekomendasi' atau '#opini sastra'

Kesimpulannya, selain jalan promosi mandiri ataupun sudah beruntung dijadikan artikel utama atau pilihan, mari usahakan agar apapun yang kita tuliskan atau konten kita bisa muncul di daftar awal hasil pencarian dan juga terlihat menonjol di antara ratusan atau ribuan karya tulis lainnya. Menjadi prioritas utama agar diperhatikan dan dibaca.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun