Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Episode 1: Cursed Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

20 Desember 2022   13:41 Diperbarui: 20 Desember 2022   13:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain dokumentasi pribadi

"Di manakah aku?"

Emily Stewart, 20 tahun, gadis Evermerika berambut pirang pendek dan bermata cokelat terang, terjaga di sebuah tempat yang masih asing baginya, di atas sebuah ranjang empuk. Tubuhnya terasa perih dan pedih, sulit untuk digerakkan. Matanya nanar menatap sekitar. Pertama-tama pandangannya masih kabur, namun berangsur-angsur segalanya menjadi makin nyata.

Seorang wanita setengah baya duduk di sisinya, berseragam pelayan ala kerajaan atau bangsawan dari masa lalu.

"Syukurlah Nona sudah sadar. Selamat datang di Puri Vagano." ucap wanita itu ramah, namun wajahnya tampak dingin.

"Mengapa aku bisa berada di sini?"

"Kau ditemukan terdampar di pantai oleh Tuan Muda kami. Berterimakasihlah kepadanya. Bila kau terlambat sedikit saja diselamatkan, mungkin kau sudah tiada." ia tersenyum, tapi tak terkesan hangat.

"Te, te, terima kasih."

Baca juga: Beberapa

"Namaku Hannah Miles, dan jangan berterima kasih kepadaku. Nanti kau juga akan bertemu dengan Tuan Muda Ocean Vagano. Beliau yang menemukanmu saat berkuda menyusuri pantai."

Emily samar-samar mulai teringat pada kejadian beberapa waktu silam. Ia sedang dalam perjalanan liburan bersama mahasiswi-mahasiswi lainnya, mengarungi lautan dengan kapal pesiar, bersenang-senang menghabiskan liburan semester genap. Tentunya itu semua sebelum bencana datang. Cuaca buruk dan badai tropis menghantam kapal kecil mereka di tengah lautan Evertika. Emily berusaha untuk bertahan memeluk tiang utama di geladak kapal yang sudah tak mampu berlayar menyelamatkan belasan penumpangnya di tengah pusaran angin maha dahsyat. Di mana akhirnya ombak besar memporakporandakan kapal mereka, menjatuhkan seisinya ke dalam laut, lalu tenggelam bersama serpihannya, sementara entahlah dengan nasib gadis-gadis malang lainnya.

Emily pun kehilangan segalanya, teman-teman dan harta benda, kecuali tubuh dan nyawanya yang masih beruntung bisa selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun