Banyak kita selama ini selalu kira jika fiksi hanya:
1. Bacaan ringan saja, dinikmati lalu selesai, lupa.
2. Khayalan, imajinasi, isapan jempol belaka.
3. Takkan berpengaruh pada kehidupan, tidak seperti non fiksi (pelajaran sekolah/kuliah, biografi, sejarah, ensiklopedi, dan lain-lain).
Padahal sebenarnya fiksi atau bacaan apapun sangat berpengaruh pada diri pribadi kita, lho. Belum percaya?
Berikut ini beberapa kisah nyata:
1. Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara baru-baru ini mengeksekusi dua siswa SMA di Korut karena kedapatan memiliki rekaman Drama Korea Selatan. Pelanggaran hukum berat, padahal kabarnya sebagian besar warga Korut telah diam-diam menikmati selundupan rekaman 'The Squid Game' dan 'Crash Landing On You'. Miris, bukan?
Walau para 'tersangka' pelanggaran hukum tersebut masih di bawah umur, pemimpin negara yang masih sangat tertutup dan berselisih dengan negara tetangga itu tak peduli atau menaruh sedikitpun toleransi dan simpati. Mengapa beliau bisa sedemikian 'takut' pada drama yang menurut kita tak ada bahayanya, malah mengasyikkan?
2. Beberapa tahun silam, terjadi kekerasan dan pembunuhan yang menimpa dan meminta korban penumpang-penumpang di Jepang dalam kereta api. Pelakunya adalah seorang pria yang terinspirasi dari film Joker (2019) yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix.
3. Teman kuliah penulis pada tahun 2000-an, begitu fanatiknya pada serial novel asli (bukan terjemahan) Harry Potter karya J.K. Rowling, hingga mempelajari Wicca, ilmu sihir tua Eropa yang ia anggap nyata dan bisa dipraktikkan.