Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

KUHP Disahkan, Saatnya Mulai Menulis dengan Bijak!

7 Desember 2022   05:16 Diperbarui: 7 Desember 2022   05:21 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Vecteezy

Jauh sebelum KUHP disahkan, sebagai penulis saya sudah lama mengajak kita semua sebagai pengguna media sosial untuk berhati-hati dalam berkata-kata, menyebar konten atau khususnya di sini dalam hal menulis. Apapun itu, non fiksi atau fiksi sekalipun.

Menulis hendaknya bebas, namun bukan berarti bablas dan seenaknya.

Bukan hanya karena takut pada undang-undang atau ke peraturan saja. Bukan hanya demi mematuhi regulasi saja. Persoalannya jauh lebih dalam dari itu.

Mungkin sebagian kita menulis demi penghasilan atau uang lelah. Namun jangan kita jadikan target semata-mata.

Jika hanya ingin mendulang views atau uang saja, oknum konten kreator kadang lupa diri dan jadi kebablasan dalam hal-hal berikut:

1. Menyebut jelas-jelas nama seseorang, baik terkenal maupun hanya teman sepergaulan, secara negatif. Mungkin dengan harapan untuk menjadi viral atau diketahui agar memberi entah 'efek jera' maupun hanya dalam rangka panjat sosial (pansos).

2. Menuliskan kata yang kurang elok dibaca dan didengar (baca: kata terlarang) sehingga memperoleh pembaca yang tertarik dan penasaran, akan tetapi bukan karena kisahnya menarik, melainkan karena (misalnya) berbau seksual eksplisit dan kekerasan.

3. Memamerkan anggota tubuh yang kurang layak dilakukan di depan umum/publik demi kesopanan dan kesantunan. Terlalu mengumbar kemolekan hanya demi likes dan imbalan yang bisa mendatangkan cuan.

Walau kita boleh bebas berkarya, hendaknya kita ingat bahwa karya kita akan dibaca dan diingat banyak orang. Hendaknya kita masih bisa berpikir panjang sebelum merilis apapun, sebab ibarat menjual 'air minum' yang kita botolkan, air itu bisa sampai di tangan siapa saja dan diminum siapa saja.

Semoga bisa menjadi bahan renungan kita semua. Selamat berkarya dari hati, dengan hati, dengan segenap ilmu pengetahuan yang ada pada kita. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun