Untuk tahun 2022 ini tekad resolusiku tahun lalu adalah 'menulis saja' di samping semua hal yang dulu memghambat dan menghalangi kemajuanku. Ketidaksukaan orang-orang di sekitar, kepahitan masa lalu, kegagalan di 2006 karena tertipu oknum penerbit mandiri.
Apa sudah tercapai?
Aku menulis hampir seumur hidupku sejak aku bisa corat-coret. Kertas HVS kosong, kertas buram ber-rim-rim habis kucoret waktu aku kecil. Gambar, tulisan tidak jelas alias gaje. Scribble, kata lidah bule.
Dari kertas ke buku tulis ke layar komputer atau hape. Lalu merambah dunia artikel dan fiksi online dan cetak walau masih kecil-kecilan, edisi terbatas.
Aku bukan tipe pengejar kemasyuran atau ingin dikenal seperti artis. Aku hanya ingin nama pena saja yang dikenal orang dan juga karya tulisku. Hasil dari pemikiran yang belum seluarbiasa para rekan literasi lain yang sudah sukses. Siapakah saya, penulis bermata empat sederhana saja.
Karya-karya tulisku hingga kini belum seberapa banyak atau hebat, namun semua orang bisa menemukannya dengan satu nama pena dengan 1 kata saja, perpaduan dari 3 kata, Wiselovehope. Wise, masih mencoba ke arah sana. Love, cinta yang membuatku masih terus berusaha angkat pena/ketikkan kata-kata. Harapan, sesuatu yang semoga selalu ada dalam karya dan diri kita semua.
Meskipun aku belum ternama, patutlah aku bangga pada diri karena aku sudah berikan semua yang kubisa dengan daya upaya mandiri.
Bulan ini tinggal 31 hari, aku ingin menutup tahun 2022 dengan menamatkan Cursed, trilogi kisah romansa misteri yang tinggal beberapa ribu kata namun tertunda. Semoga bisa. Amin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI