Kita dulu pernah jadi siswa-siswi. Kita pernah belajar, ujian, lulus, jadi alumni. Kita mungkin lanjut jadi guru. Sejajar dengan guru-guru dahulu, bahkan lebih. jika guru kita 'hanya' S1, mungkin kita sudah S2, S3, atau S100 jika ada. Gelar bererot berderet di belakang nama bak kereta api hingga orang termiring-miring mengeja dan menyebutkannya.
Namun kita takkan pernah jadi seorang 'mahaguru' apalagi 'Maha Tahu'. Mengapa?
"Saya sudah jadi dosen lho, doktor, profesor, honoris causa, bla bla bla."
Selalu ada hal yang kita belum ketahui. Selalu ada satu dua kesalahan yang harus dipoles dan diperbaiki. Selalu ada kekurangan yang kita tidak sadari.
Ada yang ahli di satu bidang namun noob saja di bidang lainnya. Ada yang pintar masak namun tidak bisa nulis, dan sebaliknya.
Maka jangan pernah merasa hebat lantas berpuas diri, atau merasa sudah jadi mastah dalam hal apapun, lantas bebas mengkritik orang lain seolah-olah merasa diri kita paling hebat.
Teruslah belajar dengan membaca dan mencoba. Tidak ada metode yang lebih baik. Yang berbayar dan mahal banyak, seperti kata iklan. Yang banyak gratis, praktis serta menghibur plus menyenangkan antara lain ya membaca.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H