Mengapa banyak pasangan suami istri merasa bosan dan jenuh dalam pernikahan? Jangankan belasan atau puluhan tahun, ada yang baru hitungan minggu juga sudah merasa 'enakan pas masih lajang' dan sebagainya.
Padahal pas pacaran sangat berbunga-bunga, merasa dunia milik berdua sementara orang lain ngontrak di bulan.
Perlu kita sadari jika peran pasangan sangat penting karena:
1. Kita dan pasangan bukan hanya teman hidup, melainkan satu tim. Sebagai tim, kita dan dia saling membutuhkan, saling isi, wajib kompak satu sama lain.
2. Kita menikahi pasangan bukan demi/sekadar dapat status baru atau menghilangkan stigma negatif status lajang atau jomlo, bukan? Kita menikah karena cinta. Jatuh cinta tentu saja karena banyak faktor/alasan, nyaris mustahil atau tak bisa random, bukan?
Meski kata orang-orang cinta itu buta dan Dewa Cupid itu stupid, bukan berarti jatuh cinta aja langsung bisa/cuss nikah.
3. Cinta harus ada dan dilestarikan, karena itu jangan berlama-lama tak ada komunikasi sama sekali. Tak perlu usik pasangan setiap saat atau kontrol kebebasan/keberadaannya. Pasangan yang diberi kepercayaan pada umumnya malah akan merasa dihormati/diberi respek dan akan jauh lebih setia daripada yang diawasi dan diperlakukan posesif.
4. Pasangan kita adalah penyemangat kita. Ada di sisi atau tidak, bagaikan cheerleader yang sedang menyoraki pemain di lapangan, kita akan merasa bersemangat dalam beraktivitas, walau mungkin sedang tak bersama pasangan. Rasa rindu ingin bertemu lagi akan membuat kita tanpa sadar segera cepat bekerja, bersemangat, sepenuh hati agar bisa segera selesai dengan memuaskan dan bisa lega pulang ke rumah.
Memperlakukan pasangan seperti diri kita sendiri, sama-sama menghargai, maka peran masing-masing akan semakin terasa pentingnya dalam mempertahankan biduk rumah tangga. Sama-sama mengayuh, bukan main pimpinan-bawahan.
Jika ada kekompakan, maka tidak akan terasa bosan, berumahtangga juga akan jadi lebih 'mengasyikkan' apalagi dijalani dengan cinta dan kasih sayang.