Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pasangan Hidup Berperan Sangat Penting, Cek Mengapa!

23 November 2022   07:28 Diperbarui: 23 November 2022   08:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa banyak pasangan suami istri merasa bosan dan jenuh dalam pernikahan? Jangankan belasan atau puluhan tahun, ada yang baru hitungan minggu juga sudah merasa 'enakan pas masih lajang' dan sebagainya.

Padahal pas pacaran sangat berbunga-bunga, merasa dunia milik berdua sementara orang lain ngontrak di bulan.

Perlu kita sadari jika peran pasangan sangat penting karena:

1. Kita dan pasangan bukan hanya teman hidup, melainkan satu tim. Sebagai tim, kita dan dia saling membutuhkan, saling isi, wajib kompak satu sama lain.

2. Kita menikahi pasangan bukan demi/sekadar dapat status baru atau menghilangkan stigma negatif status lajang atau jomlo, bukan? Kita menikah karena cinta. Jatuh cinta tentu saja karena banyak faktor/alasan, nyaris mustahil atau tak bisa random, bukan?

Meski kata orang-orang cinta itu buta dan Dewa Cupid itu stupid, bukan berarti jatuh cinta aja langsung bisa/cuss nikah.

3. Cinta harus ada dan dilestarikan, karena itu jangan berlama-lama tak ada komunikasi sama sekali. Tak perlu usik pasangan setiap saat atau kontrol kebebasan/keberadaannya. Pasangan yang diberi kepercayaan pada umumnya malah akan merasa dihormati/diberi respek dan akan jauh lebih setia daripada yang diawasi dan diperlakukan posesif.

4. Pasangan kita adalah penyemangat kita. Ada di sisi atau tidak, bagaikan cheerleader yang sedang menyoraki pemain di lapangan, kita akan merasa bersemangat dalam beraktivitas, walau mungkin sedang tak bersama pasangan. Rasa rindu ingin bertemu lagi akan membuat kita tanpa sadar segera cepat bekerja, bersemangat, sepenuh hati agar bisa segera selesai dengan memuaskan dan bisa lega pulang ke rumah.

Memperlakukan pasangan seperti diri kita sendiri, sama-sama menghargai, maka peran masing-masing akan semakin terasa pentingnya dalam mempertahankan biduk rumah tangga. Sama-sama mengayuh, bukan main pimpinan-bawahan.

Jika ada kekompakan, maka tidak akan terasa bosan, berumahtangga juga akan jadi lebih 'mengasyikkan' apalagi dijalani dengan cinta dan kasih sayang.

Semoga terinspirasi dan dapat membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun