Banyak penulis novel online masa kini memberi judul karya tulisnya dengan kata-kata clickbait yang mengundang klik.
Sebetulnya, boleh atau tidak, 'sih?
Sesungguhnya ibarat memberi nama anak kita sendiri, bebas-bebas saja, terserah orang tuanya. Akan tetapi, tunggu dulu.
Apakah ada hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum memberi judul?
1. Judul memang harus menarik perhatian, akan tetapi tak harus selalu menggunakan kata-kata wadadidaw syur bin hawt seperti 'gairah', 'ranjang', 'desah', 'selingkuh' atau semacamnya, bukan? Selain sudah sangat mirip dan pasaran dengan semua yang sudah ada, bukankah dengan pemakaian kata-kata yang 'ya begitulah' justru menunjukkan mutu yang 'ya begitulah' juga?
2. Judul ibarat nama, selain harus unik, mudah diingat, juga harus bisa menggambarkan isi cerita. Judul clickbait mungkin ya isinya bisa 'sesuai judul', namun bisa malah 'mengecewakan'. Jadi sebaiknya jadikanlah judulmu sederhana namun tetap penuh makna.
3. Walau mungkin kita tergoda dengan saran dan rekomendasi dari para penulis femes yang sudah 'sukses' menggunakan judul sedemikian, coba pikirkan lagi hal berikut ini. Beranikah atau apakah kelak kita akan bangga memperkenalkan karya kita dengan judul sedemikian kepada keluarga atau kerabat kita?
Seberapapun ditutup-tutupi, walaupun mungkin takkan pernah mereka ketahui, akan tetapi sebagai manusia biasa, tentulah bisa timbul perasaan tak nyaman.
Jadi pertimbangkanlah dengan baik kata-kata dalam judul karya kita. Banyak kok, yang walau sederhana saja namun bisa jadi karya hebat juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H