1. Tidak semua orang akan membaca tulisanmu. Tidak semua orang akan tahu. Tidak semua orang bisa peduli. Namun Tuhan Yang Maha Esa mengetahui semua huruf, kata dan kalimat, bahkan sebelum kau tulis atau ketikkan. Saat kau 'kandung' dalam benak, bahkan sebelum kau baca sendiri dalam layar atau kertasmu!
2. Uang, penghasilan, bonus, ketenaran, kemenangan. Semua itu bisa diatur oleh atasan, editor, penerbit. Semua itu bisa instan, bisa sementara. Namun ada beberapa hal yang tak pernah bisa diatur, tak bisa instan, tak bisa sementara. Antara lain reputasi dan nama baik.
3. Mungkin kau bangga dengan cap atau label tertentu serta merasa tak peduli dengan apa kata orang di sekitarmu. Penulis panaskah, penulis dinginkah.
 Akan tetapi cap dan label kita adalah citra, personal branding, yang akan kita bawa untuk seumur hidup kita, bahkan jika kita sudah tiada.
4. Mungkin karyamu best seller, sudah dibaca seluruh dunia, difilmkan, bahkan kau berhasil raih Nobel Sastra dan Pulitzer, namun apabila karyamu tak memuaskan dirimu sendiri, itu semua takkan berarti.
5. Setiap kata-kata yang dituliskan jauh lebih berat konsekuensi dan dampaknya daripada lisan yang hanya diucapkan dan berlalu bersama angin. Maka, tuliskanlah yang terbaik.
Sebuah pengingat lembut sekaligus kode keras bagi kita semua.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI