Sejak itu saya semakin malas nonton, lebih milih cari film sekali tayang pilih sendiri atau unduh di internet saja, sehingga bisa ditonton bebas tanpa mesti menunggu iklan yang mengganggu.Â
Tetap saja ibu-ibu zaman now kebanyakan lebih suka nonton televisi biasa hingga saat ini. Bisa sambil masak, istirahat makan, nyetrika baju atau olahraga di rumah, misalnya sambil gowes sepeda statis atau lari di atas treadmill. Kadang malah lupa waktu, entahlah jika keasyikan dimanja beningnya siaran TV digital. Asal jangan bengong nonton sampai gosong ikan di penggorengan.
Televisi digital adalah terobosan yang masih sangat baru bagi kita semua. Meskipun teknologi ini masih belum teraplikasikan dengan baik (di televisi kami di Jakarta masih ada delay dan glitch) namun diharapkan di masa depan lebih banyak konten bermutu yang bisa dipilih sendiri oleh kita sebagai orang tua. Jangan sampai banyak konten-konten pengejar viral besutan content creator yang kurang berguna bagi generasi muda bisa masuk dengan mudah seperti halnya di Youtube maupun saluran-saluran internet lainnya.
Perlu adanya sensor ketat dari pihak yang berwenang agar kehadiran siaran TV Digital tidak menjadi pedang bermata dua bagi generasi penerus. Selamat datang di masa depan penuh harapan, semoga kita semakin bijak memilih tontonan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H