Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Televisi Digital: Kotak Ajaib Cerdas, Awas Tontonan Bablas!

3 November 2022   09:56 Diperbarui: 3 November 2022   10:06 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika zaman dahulu saat penulis masih kecil hanya ada satu stasiun TV yaitu TVRI, sekarang TV swasta menjamur. Sedikit bernostalgia, TVRI alias Televisi Republik Indonesia tak memiliki iklan, hanya saja siaran-siarannya masih memorable hingga kini. Misalnya Ria Jenaka, Si Unyil, Aneka Ria Safari, Srimulat, dan masih banyak lagi. Program beritanya pun cukup mumpuni, misalnya Berita Nasional, Dunia Dalam Berita. Tentunya masih banyak lagi, rata-rata dari dalam negeri, meskipun kadang ada juga film impor seperti serial Chips (berkisah tentang duo polisi Amerika pembasmi kejahatan) dan Film Minggu Siang atau Film Akhir Pekan. Film lokal, jangan tanya lagi. Favorit penulis adalah Warkop DKI.

Setelah hadir RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) semakin kita kenal tokoh film serial MacGyver, Airwolf, hingga Doraemon, Sailor Moon dan Ksatria Baja Hitam. Pokoknya sebagai Gen X, kami besar dengan televisi.

Hingga TV tabung kaca yang cembung dan berat gemuk seperti peti harta karun berganti jadi TV LCD atau LED layar datar yang ringan, TV tetap obyek nomor satu pilihan hiburan di rumah. Anggota keluarga kerap berebutan. Pernah tren juga televisi berlayar ganda (PIP atau Picture in Picture) yang dimaksudkan agar bisa ada dua tontonan sekaligus, meskipun yang satu agak kecil tetap pernah jadi pilihan.

TV Digital yang kini menggantikan TV analog juga diharapkan agar menjadi hiburan canggih masa depan bagi keluarga. Meskipun pada percobaan pertama di rumah kami masih ada kendala seperti masih terputus-putusnya siaran (glitch) dan delay, diharapkan teknologi ini semakin hari semakin sempurna dan sinyalnya semakin kuat diterima bahkan di perumahan padat atau lantai tertutup/gedung atau ruko tinggi sekalipun.

Sebenarnya bukan masalah kualitas siaran saja (jernih atau tidak), diharapkan agar di masa depan konten tayangan bisa lebih disortir/dipilih sendiri oleh pemirsa agar tidak semua acara bisa ditonton anak-anak. Sudah ada fitur seperti parental control atau lock pada beberapa Smart TV, tetapi mungkin belum semua TV digital dilengkapi dengan fitur semacam blokir acara.

Sepengetahuan penulis sebagai orang tua, bukan hanya TV digital yang perlu dijadikan canggih dan berguna dengan segala fiturnya, melainkan konten siaran televisi swasta nasional juga agar bisa lebih baik dan bermutu lagi, khususnya bagi anak-anak di bawah umur.

Semoga impian kita sebagai orang tua agar lebih bisa menyaring tayangan acara televisi bagi anak bisa segera terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun