Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hindari Rasa Aman Nyaman Semu, Cegah Penusukan OTK pada Anak

27 Oktober 2022   09:58 Diperbarui: 27 Oktober 2022   16:30 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus penusukan OTK (Orang Tak Dikenal) yang memakan korban kembali terjadi, menimpa seorang anak usia 12 tahun dalam perjalanan pulang mengaji. Jangankan anak-anak (yang sudah cukup besar dan mandiri), kita sebagai pejalan kaki semua usia patut selalu waspada dan berjaga-jaga. Tips untuk melindungi diri secara umum sudah banyak dibahas, jadi penulis ingin mencoba membagikan pandangan dari sudut pandang sebagai orang tua.

Sesungguhnya sebelum terjadi, kita sebagai orang tua yang memiliki anak seumuran harus meningkatkan kewaspadaan.

1. Jangan terlalu percaya pada lingkungan aman dan nyaman, ramai, karena tak pernah ada kejadian buruk dan sebagainya. Walaupun kompleks dan jalan-jalan pemukiman ketat dijaga satpam atau hansip, ada baiknya anak-anak di bawah umur ditemani saat pulang atau pergi kursus, apalagi pada sore dan malam hari.

2. Mengetahui jadwal anak-anak walaupun masih berada di sekolah, dengan demikian keberadaannya selalu terpantau.

3. Meminta tolong kepada tetangga atau orang di sekitar rumah yang bisa dipercaya (ikut mengawasi) apabila kita sedang tak bisa memantau anak yang lebih sering sendirian (misalnya jika kedua orang tua bekerja).

4. Tidak membiarkan anak pergi bermain jauh sendirian begitu saja, apalagi jika membawa ponsel (seperti diketahui, zaman sekarang hampir semua anak dekat dengan gawai).

5. Dan yang terpenting, bekali anak dengan edukasi agar berani menolak ajakan manis dan iming-iming ramah dari orang yang tak dikenal.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun