Jika kita sering mengikuti berita selebriti, banyak yang menjalin hubungan secara instan atau kilat. Baru kenal beberapa hari, minggu, atau bulan, sudah mantap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
 Sebenarnya tidak selalu hubungan perkenalan atau pendekatan yang singkat  akan berakhir buruk. Akan tetapi alangkah baiknya jika mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Apakah kita sudah yakin pada kecocokan kita dengan calon pasangan hidup kita? Sebab hanya terpikat saja pada fisik cantik dan tampan, modal besar untuk hidup bersama (baca: tahta dan harta) serta janji dan harapan manis saja sesungguhnya masih belum cukup.Â
2. Apakah kita siap menerima konsekuensi apabila setelah menikah ternyata muncul sisi lain pasangan yang ternyata sulit untuk kita toleransikan? Misalnya masa lalu yang keras/kelam, percintaan dengan mantan atau hal-hal menyangkut kebiasaan pribadi yang malu untuk diutarakan.
3. Apakah kita bisa menerima apabila pasangan kita ternyata tak sesempurna yang kita kira?
4. Pemahaman kolektif seperti 'pacaran jika sudah nikah saja!' Mungkin terdengat romantis, namun bisa juga menjadi jebakan. Bagaimana jika pacaran setelah menikah lalu tiba-tiba malah ingin putus? Ibarat mau sudahan, ingin move on tapi tak bisa lagi kemana-mana (karena malu jika sampai cerai, sudah terlanjur punya anak, dan lain-lain).
Jadi, waktu perkenalan dan pendekatan walau relatif berbeda-beda dalam pengalaman setiap kita, pastikan jika kita sudah yakin agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.
"Aku ingin melihat sosoknya, mendengar suaranya, Â bersamanya di awal dan juga penghujung hari."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H