Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Lama Perkenalan Menentukan Langgengnya Pernikahan? Bisa Jadi, Tetapi...

19 Oktober 2022   17:57 Diperbarui: 19 Oktober 2022   18:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita sering mengikuti berita selebriti, banyak yang menjalin hubungan secara instan atau kilat. Baru kenal beberapa hari, minggu, atau bulan, sudah mantap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

 Sebenarnya tidak selalu hubungan perkenalan atau pendekatan yang singkat  akan berakhir buruk. Akan tetapi alangkah baiknya jika mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Apakah kita sudah yakin pada kecocokan kita dengan calon pasangan hidup kita? Sebab hanya terpikat saja pada fisik cantik dan tampan, modal besar untuk hidup bersama (baca: tahta dan harta) serta janji dan harapan manis saja sesungguhnya masih belum cukup. 

2. Apakah kita siap menerima konsekuensi apabila setelah menikah ternyata muncul sisi lain pasangan yang ternyata sulit untuk kita toleransikan? Misalnya masa lalu yang keras/kelam, percintaan dengan mantan atau hal-hal menyangkut kebiasaan pribadi yang malu untuk diutarakan.

3. Apakah kita bisa menerima apabila pasangan kita ternyata tak sesempurna yang kita kira?

4. Pemahaman kolektif seperti 'pacaran jika sudah nikah saja!' Mungkin terdengat romantis, namun bisa juga menjadi jebakan. Bagaimana jika pacaran setelah menikah lalu tiba-tiba malah ingin putus? Ibarat mau sudahan, ingin move on tapi tak bisa lagi kemana-mana (karena malu jika sampai cerai, sudah terlanjur punya anak, dan lain-lain).

Jadi, waktu perkenalan dan pendekatan walau relatif berbeda-beda dalam pengalaman setiap kita, pastikan jika kita sudah yakin agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

"Aku ingin melihat sosoknya, mendengar suaranya,  bersamanya di awal dan juga penghujung hari."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun