Semasa saya mengikuti dua platform aplikasi menulis novel online, ternyata bukan hanya mutu dan kualitas novel saja yang sering diperdebatkan baik oleh sesama penulis maupun pembaca, melainkan juga rating.
Rating adalah suatu sistem penilaian, dimana sering menjadi patokan para pembaca awam atau di luar platform menulis tersebut. Dalam kata lain, rating atau jumlah bintang sering secara tak langsung digunakan sebagai patokan sebelum membaca, mengoleksi atau memasukkan sebuah novel ke dalam daftar bacaan.
Sebetulnya rating tak terlalu mencerminkan mutu, bahkan sebenarnya bisa dipermainkan oleh sesama penulis yang entah iseng atau sedang bermasalah dengan sesama penulis lainnya.
Misalnya bila rating tertinggi adalah lima bintang, bila selama ini novel belum pernah disentuh atau diutik-utik, maka akan tetap berbintang lima. Namun satu saja penulis atau pembaca atau akun iseng (yang sering diistilahkan sebagai 'tuyul') campur tangan dan memberi rating satu bintang saja, maka ibarat rata-rata kelas, semua akan langsung drop menjadi entah 4.9.
Bisa dibayangkan bila beramai-ramai ada akun tuyul mengeroyok sebuah novel dan menurunkan rating-nya. Bisa menyentuh bahkan hingga bilangan 3, dimana hal itu sangat melemahkan semangat seorang penulis.
Sebaiknya kita sebagai penulis dan pembaca yang budiman, manusia yang ter-literasi dan tentunya terdidik, seyogyanya menahan diri untuk tidak menjatuhkan satu sama lain dengan memberi rating dan komentar menjatuhkan.
Bila ada permasalahan pribadi dengan sesama penulis, bahkan bila Anda ingin mengkritik, sebaiknya dilakukan secara pribadi dengan sopan santun dan juga tanpa memperpanjang masalah baik dalam internal aplikasi maupun di media sosial.
Jangan meniru perbuatan sesama penulis yang kurang elok dalam berseteru soal apapun, sebaliknya, kita saling mengingatkan, memperbaiki dan membangun persaudaraan.
Juga pesan saya bagi para pembaca di luar platform atau membaca via website atau situs, rating tidaklah penting. Anda dipersilahkan membaca sesuka hati Anda dan mengikuti atau mengidolakan yang mana saja sesuai selera Anda.
Ibarat warung atau restoran yang menjajakan aneka menu, jenis makanan yang dijual boleh sama, misalnya nasi goreng atau mie ayam, tapi cara menghidangkannya dan rasanya pasti berbeda-beda. Ada yang lezat dan sebaliknya, jadi, jangan terlalu melihat rating, wahai Para Pembaca.
Yang mana yang Anda pilih dan kemudian suka, tentunya terserah Anda.