Dari sini saya belajar, betapa semunya euforia like dan follow itu. Jadi, sebaiknya tak usahlah kita paksakan untuk follow, follow back ataupun like. Dan belum tentu juga, walau seandainya 99 persen akun me-like sesuatu yang hebat, viral, memukau dan sebagainya, kita juga like dari hati yang paling dalam.
Jadi, tak usah banggalah dulu dengan jumlah followers yang berlimpah, selain mungkin itu sesuatu yang semu dan sementara, followers dan like jaman sekarang pun dalam jumlah sesuka dan semampu kita, sebetulnya bisa dibeli dan diperoleh dengan aplikasi. ;)
Salam, Wiselovehope.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI