Sudah jadi budaya kalau di Instagram atau Facebook maupun berbagai media sosial lainnya, kita menemukan atau menulis hashtag atau tagar F4F dan Like for Like alias akan follow back akun yang follow kita atau like back akun yang suka postingan kita.
Menariknya, fenomena ini sebetulnya, sedikit banyak, muncul karena begitu hausnya kita akan sebuah like. Atau begitu inginnya kita memiliki banyak follower.
Padahal kalau mau jujur, seberapa banyak sih postingan akun lain yang betul-betul kita suka? Saya rasa, bila kita mau jujur, tak semuanya betul-betul kita suka.
Kita hanya terbiasa membalas, dengan pemikiran "Oh, dia sudah like kita, kita balas saja like-nya."
Prinsip yang sama dengan follow. Jadi seolah ada sebuah kewajiban kalau di-like ya harus like balik walaupun sebenarnya tidak ada yang disukai betul. Dan di-follow back juga padahal sebenarnya tak terlalu berminat dengan postingan akun tersebut.
Ironis? Memang.
Belum lagi bila kita memutuskan untuk menarik like kita ataupun meng-unfollow akun yang sudah kita follow tersebut.
Fenomena ini biasa saya temui di akun seperti contoh terdekat saya saja, akun khusus kreasi Zepeto saya di Instagram @z.couple.rj dimana saya sedang tak begitu konsentrasi di pengolahan video dan gambar seperti biasanya, jadi tak bisa memberi banyak like dan follow kepada akun Zepeto seperti biasanya. Alhasil, bebetapa followers saya meninggalkan follow alias tak follow saya lagi.
Saya maklum, karena follow memang tak bisa dipaksakan, toh saya memang tak sedang giat lihat-lihat, baca atau bahkan sempat me-like akun followers.
Cuma ironisnya, bila saya follow mereka lagi, mereka otomatis akan follback.