Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Prince & I (27) : Sang Pangeran & Aku (preview)

20 Januari 2021   13:12 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:37 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para putri terkesiap mendengar pernyataan MC yang sedikit menekankan kata satu lawan satu itu. Apa kira-kira lombanya? Jangan-jangan memanah? Karate? Main catur atau bulutangkis melawan Pangeran?

"Dansa berpasangan dengan Pangeran !!!

Ya, seperti kita semua ketahui, berdansa adalah tradisi kerajaan di seluruh dunia Ever, dan para putri  dan putra raja telah diajarkan seni dansa sejak dini. Bukan hanya sebagai hiburan dan rekreasi, dansa adalah pernyataan cinta, dansa adalah gerakan hati, dansa adalah... ACARA FINAL KITA !!!"

Para putri bersorak gembira, kecuali Joy.

Mendadak ia merasa seperti robot rusak. Lemas.

Astaga.

"Yayyyy !!! Aku juara pesta dansa kerajaan dan juga sudah berlatih keras setiap hari !!!" mata Putri Chelsea berbinar-binar dan ia tersenyum lebar sekali sambil menggenggam erat dan menggoyang tangan sahabatnya Putri Velove dan bersama-sama melompat di tempat, berjoget-joget senang.

"Aku juga tak pernah bolos berlatih, disiplin, tekad, pengalaman, bakat, dan kelenturan adalah segalanya !!!" Putri Velove turut bergembira. "Aku takkan menyerah, Chelsea! Maaf saja, kau dan aku akan jadi pemenang atau runner up. Sudah pasti itu!"

"Pecundang sudah ketahuan, tuh, lihat saja dia mengkeret di sudut, kakinya pasti basah berkeringat seperti tikus got kecebur di comberan yang ketakutan hendak dimangsa kucing! Kucing cantik seperti kita." Chelsea melirik meremehkan dengan sudut mata tajam ke arah Joy yang masih belum bisa mencerna pengumuman MC Mr. Brokoli.

Dansa? Disko saja aku tak bisa. Menari modern saja tak bisa hafal gerakan. Apalagi tradisional. Pokoknya, Joy bisa menghafal apa saja, kecuali gerakan. Jadi, bagaimana ini?

Rey, kok tega-teganya sih memberiku ujian sesulit ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun