"Pacaran kok bikin risih ya? Pamer sana sini, main cium peluk saja!"
Punya pasangan yang suka begini, atau malah kita yang sering melihat fenomena ini? PDA alias Public Display Affection bukan hanya yang pamer-pamer pacaran di depan umum secara langsung saja. Sebenarnya melalui sosial media seperti Instagram atau Facebook dan TikTok, banyak orang ingin meraup perhatian dan like dari foto yang mereka share, termasuk foto dan video PDA ini.
Beberapa alasan pasangan berani melakukan PDA adalah :
1. Menunjukkan rasa cinta kepada pasangan. Mungkin pasangan adalah tipe yang tak keberatan bila hubungan dipublikasikan.
2. Pengakuan diri bahwa ia tak merasa kesepian. Bila selama ini belum pernah pacaran, mungkin sekali saat memiliki pacar pertama, seseorang akan bersikap berlebihan dengan memamerkan sang pacar kepada semua orang, terutama teman-temannya.
3. Budaya yang tidak memberi batasan kebebasan berekspresi, dimana di Indonesia sebagai negeri yang masih menjunjung tinggi budaya ketimuran yang luhur dan santun, belum sepenuhnya bisa menerima fenomena ini, misalnya, kita cenderung akan menegur pasangan yang berciuman di tempat umum.
Jangan lupakan, siapkah Anda dengan sanksi sosial seperti bisik-bisik di belakang, ditonton diam-diam dari jauh, atau jadi bahan omongan tetangga? Cie, cie.. Hmm.
Berikut ini beberapa aspek negatif dari PDA hasil analisa kepo penulis :
1. Tak semua orang di sekitar kita akan merasa nyaman, jangankan orang yang tidak dikenal, PDA di hadapan keluarga saja mungkin bisa menyebabkan rasa malu. Jadi ada baiknya bila di depan orangtua, mertua atau anak-anak, tidak melakukan hal ini secara berlebihan.
2. Kadang hal yang dipertontonkan secara masif dan berlebihan di media sosial juga adalah pertanda insekuritas, atau ciri posesivitas dimana pasangan secara tak langsung mendeklarasikan bahwa "ia adalah milik saya." dan jangan coba-coba mendekatinya. Insekuritas, posesivitas atau rasa ketidakamanan saat berhubungan dan terlalu ingin memiliki pasangan seutuhnya juga bukan pertanda baik dalam hubungan yang sehat.