Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali meraih penghargaan sebagai 'The Best Airport of The Year' versi Majalah Bandara lewat perhelatan Bandara Awards 2019.
Dari informasi yang diperoleh, Ketua Dewan Juri Bandara Awards, Herry Bakti mengatakan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai menyisihkan 98 bandara lainnya yang disurvei dalam rangka Bandara Awards 2019 ini.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih penghargaan dalam ajang Airport Service Quality (ASQ Awards) oleh Airport Council International (ACI) pada tiga kategori yaitu "Best Airport by Size and Region: Asia Pacific, 15-25 million passenger per year". Bandara terbaik di Asia Pasifik dengan jumlah penumpang 15-25 juta orang per tahun.
Lalu menyabet 1st place tie Best Airport by Size: 15-25 million passenger per year atau Bandara terbaik (Peringkat Pertama) pada kategori bandara dengan jumlah penumpang 15-25 juta orang per tahun dan yang ketiga "2nd place tie Best Airport in Asia-Pacific (over 2 million passengers per year)".
Lebih dari itu, berbagai penghargaan yang diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah buah dari komitmen penyediaan layanan prima termasuk berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemudahan pada pengguna jasa bandara. Fasilitas tersebut terdiri dari: x-ray smartphone, mesin autogate keimigrasian, orientation zone, dan airport operation control center (AOCC), untuk diketahui juga kalau fasilitas tersebut hanya tersedia di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Chairman Bandara Indonesia Group (BIG) Erwin Nurdin menyampaikan bahwa penghargaan dan apresiasi yang diberikan oleh Majalah Bandara itu berdasarkan hasil survey langsung ke bandara-bandara di Indonesia.
"Survei tahun ini dimulai bulan April hingga Oktober 2019, dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh penumpang pesawat di 100 bandara tersebut," ujar Erwin.
Selain itu, survei itu dijadikan acuan Dewan Juri untuk menentukan bandara-bandara yang layak memperoleh penghargaan. Ditambahkan oleh Erwin, Dewan Juri yang kredibel dan punya nama besar, setia mendampingi Bandara Awards. Mereka adalah Herry Bakti S Gumay, Tengku Burhanuddin, Dudi Sudibyo, Ninok Laksono, Otong Rukmana, Esthy Reko Astuty, Olivia Zalianty dan Polana B. Pramesti.
