Kata "tomat" bagi kita barangkali sudah jauh dari asing. Tanaman buah yang memiliki nama ilmiah Solanum lycopersicum ini dapat kita jumpai sehari-hari dalam segala macam hidangan, baik dalam bentuk mentah, saus, jus, dan lain-lain. Wajar saja, banyak sudah tulisan yang telah dibuat tentang tomat, baik dari segi budidaya, kuliner, nutrisi, ataupun sekedar fakta tentang statusnya sebagai buah atau sayur dan juga kekerabatannya dengan kentang dan terung.
Artikel ini sendiri akan membahas tentang sejarah tomat, topik yang meskipun telah dibahas dalam beberapa tulisan lain, belum dituliskan selengkapnya.
Meski penggunaannya sekarang terkenal dalam masakan Italia dan Spanyol, tanaman tomat itu sendiri berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian barat, yang salah satunya sekarang berada di wilayah Mexico. Tanaman tersebut didomestikasi oleh penduduk lokal dari kerabat liarnya, dengan budidaya awalnya sudah dimulai pada abad sebelum masehi. Tidak seperti saat ini, tomat pada waktu itu masih berbentuk buah kecil, seperti tomat ceri, dan tersedia dalam berbagai warna.
Untuk di Asia sendiri seperti di Indonesia, tomat datang tidak lama setelah penyebarannya ke Spanyol melalui Filipina.
Benar terdapat anggapan pada saat itu di masyarakat Eropa bahwa tomat beracun seperti yang telah disebutkan pada beberapa artikel lain, dan memang benar hingga sekarang untuk daun dan batangnya.
Namun, hal tersebut lebih umum terjadi pada abad 17 hingga 18 di Inggris dan Amerika Serikat yang pernah merupakan wilayah koloninya. Selain keasamannya yang melarutkan timbal dari piring yang pada saat itu sering mengandungnya, penyebab lain dari anggapan tersebut adalah tulisan seorang penulis dari Inggris.
Meskipun tulisan itu sendiri mengambil kebanyakan informasi dari tulisan sebelumnya yang mengandung beberapa kesalahan, dan didalamnya sendiri tidak menyebut bahwa buah tomat beracun, anggapan tersebut tetap melekat dalam pandangan banyak orang Inggris dan Amerika Serikat. Pada waktu yang bersamaan, tomat sudah diterima di masyarakat Italia dan Spanyol, dan memicu berbagai inovasi dalam masyarakat setempat.
Hingga kini, tomat sudah terkenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Setelah perjalanannya yang panjang selama berabad-abad dan bentuknya yang sudah jauh berbeda dengan dahulu, buah tersebut telah dan masih umum bagi banyak orang hingga kini.