Mohon tunggu...
Muhammad Taufiq Fauzi
Muhammad Taufiq Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Seorang mahasiswa pencinta sepak bola dan video game

Selanjutnya

Tutup

Bola

Apakah Balon D'or 2024 Sebuah Perampokan?

1 November 2024   23:41 Diperbarui: 2 November 2024   18:33 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AP Photo/Michael Euler

Balon D'or 2024 adalah sebuah perampokan

Ucap beberapa pendukung Madrid yang kecewa karena Vinicius tidak memenangkan Balon D'or 2024. Balon D'or adalah salah satu penghargaan paling bergengsi dimana hanya pemain terbaik diantara yang terbaik yang bisa memenangkan penghargaan ini. Tahun ini akan menjadi edisi yang pertama tanpa adanya nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang mendominasi penghargaan ini 10 tahun kebelakang. Lionel Messi yang menjadi pemenang terbanyak sebanyak 8 kali dengan kemenangan terakhir pada tahun 2023 setelah dia memenangkan piala dunia bersama Argetina.

Kembali ke Balon D'or 2024 yang disebut sebagai perampokan, mengapa? Viniciur Jr yang digadang-gadang sebagai pemenang penghargaan ini justru kalah dari Rodri, pemain asal spanyol yang bermain untuk Manchester City yang memenangkan Balon D'or tahun ini. Tidak bisa dipungkuri performa Vinicius yang sangat apik untuk Real Madrid, musim kemarin dia mencetak 21 gol dan 11 assist dan memenangkan La Liga dan UEFA Champions League. dia juga mengeskor hattrick pada laga melawan Borussia Dortmund beberapa hari yang lalu setelah tertinggal 2 gol.

Namun, dengan segenap pencapainnya untuk Real Madrid, performa Vinicius di skala internasional tidak lah sebagus itu, pada Copa America dia hanya bisa mencetak 2 gol saat laga melawan Paraguay dengan skor 4-0 dimana Brazil menang telak. Brazil pun tersingkirkan oleh Uruguay pada adu penalti. Ini membuktikan Vinicius hanya bagus bersama klub tetapi tidak di skala Internasional.

Berbeda dengan Rodri yang konsisten di klub dan internasional. di Manchester City dia mencatatkan 9 gol dan 14 assist di 50 pertandingan mengingat posisi dia sebagai gelandang bertahan dan jantung di lini tengah. dia juga menyetak rekor tak terkalahkan sebanyak 74 kali selama dia bermain (tidak termasuk adu penalti) ini membuktikan konsistensi dia di Lapangan.

Kita juga tidak lupa Rodri memenangkan Piala Eropa atau Euro 2024 bersama Spanyol. dia menjadi bagian dari skuad utama Spanyol yang berhasil mengalahkan Harry Kane dan kawan-kawan di laga final Piala Eropa dengan skor akhir 2-1 ini juga menjadi piala keempat Spanyol di turnamen tersebut. Rodri di konsisten di skala internasional maupun klub walaupun ia tidak mencetak banyak gol tetpai konsistensi dia di lini tengah menjadi faktor dia memenangkan Balon D'or dibandingkan Vinicius walaupun dia mencetak lebih banyak gol dibanding Rodri.

Faktor lain kenapa dia tidak memenangkan adalah salah satu penilaian Balon D'or adalah sikap dan permainan fair play. Vinicius terlihat melakukan aksi tidak hormat terhadap lawannya yang menyebabkan dia tidak memenangkannya dan mungkin juga faktor kalah di laga dengan El Clasico di hari sebelumnya yang dimana Real Madrid kalah telak 4-0 oleh Barcelona.

Kemenangan Rodri membuat geger pendukung Madrid yang ingin Vinicius menang, sebelumnya pemenang Balon D'or sudah terlebih dahulu di bocor oleh salah satu jurnalis terkenal yaitu Fabrizio Romano yang terkenal dengan jargon "Here we go" tetapi dia membocorkan lagi bahwa Vinicius tidak akan menang yang membuat pihak Real Madrid tidak datang ke acara Balon D'or dan di kritik bahwa sepak bola membawa-bawa politik.

Jadi, apakah kemenagan Rodri pantas? dengan konsistensi Rodri di lapangan dan performa dia selara menyeluruh saya merasa dia pantas memenangkan walaupun saya sendiri adalah pendukung Madrid tetapi Vinicius harus bisa lebih dewasa dalam bertanding. Rodri adalah contoh bahwa tidak perlu menjadi penyerang untuk menang ini juga dibuktikan pada tahun 2018 dimana Luka Modric memenangkan Balon D'or walaupun lawannya adalah Ronaldo yang saat itu sedang apik performanya di Juventus.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun