Mohon tunggu...
Randita Amalia
Randita Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perintis Mimpi

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Memulai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pembeda

10 September 2022   18:37 Diperbarui: 10 September 2022   18:41 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang sedari dulu aku selalu berbeda
Berbeda dengan ananda mu yang lainnya
Mungkin aku lemah, cacat tak berdaya?
Sehingga kau membedakan ku seperti ini.

Andai kau tahu perasaan ku yang sesungguhnya, wahai Sang Pembeda
Aku selalu, selalu, dan selalu memprioritaskan mu
Dibandingkan dengan mereka yang kau bangga-banggakan
Mereka yang kau ulu-ulukan
Mereka yang selalu kau jadikan pemeran utama

Ah sudahlah, tak usah ku ungkit, tak ingin ku berdusta
Berdusta atas apa yang telah kulakukan untuknya
Tapi apakah kamu tahu perasaan ku saat ini?
Tak usah kau jawab, jawab saja dalam hati
Semoga Tuhan masih membuka mata hati mu
Semoga kau tak lupa berdoa, agar Tuhan selalu mengiringi langkah mu
Langkah mu untuk membedakan ku, wahai Sang Pembeda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun