Memang sedari dulu aku selalu berbeda
Berbeda dengan ananda mu yang lainnya
Mungkin aku lemah, cacat tak berdaya?
Sehingga kau membedakan ku seperti ini.
Andai kau tahu perasaan ku yang sesungguhnya, wahai Sang Pembeda
Aku selalu, selalu, dan selalu memprioritaskan mu
Dibandingkan dengan mereka yang kau bangga-banggakan
Mereka yang kau ulu-ulukan
Mereka yang selalu kau jadikan pemeran utama
Ah sudahlah, tak usah ku ungkit, tak ingin ku berdusta
Berdusta atas apa yang telah kulakukan untuknya
Tapi apakah kamu tahu perasaan ku saat ini?
Tak usah kau jawab, jawab saja dalam hati
Semoga Tuhan masih membuka mata hati mu
Semoga kau tak lupa berdoa, agar Tuhan selalu mengiringi langkah mu
Langkah mu untuk membedakan ku, wahai Sang Pembeda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H