Mohon tunggu...
Randi Pratama
Randi Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Penggemar Tafsir Qur'an, Intuitif, Sufistik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Singkat

4 Desember 2019   19:21 Diperbarui: 4 Desember 2019   19:17 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selama kaki ini berpijak
Usahakan lah berprilaku bajik
Karena siapa tahu kapan...
mata akan tertutup mati
Mulut akan hampa berkabut
Kening tak sempat mengenang kenang
Tangan tak sempat lagi di gerakkan
Nafas mengambang jauh lepas
Ruh tak lagi di izinkan berlabuh
Jasad akan menerima balasan bejat

Lantas, apa yang di banggakan ketika tubuh tak bisa lagi di bangunkan
Kubur...
tegap menunggu siapapun takkan bisa kabur
Sang malaikat...
takkan lupa apa yang pernah dicatat
Kembalinya jiwa kepada Sang Pencipta
Aduhai... telah datang alam setelah kehidupan
siap menjadi temanmu atau musuhmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun