"Sehebat apapun ia berpaling darimu, maka segagal itu pula ia tak bisa jauh darimu". Begitulah kira-kira kebaperan yang pernah penulis rasakan. Hehehe hanya bercanda.
Nah, dari kecondongan ini ia akan berani mengambil keputusan dan mengatakan kepastian cintanya kepada mu.
3. Mengambil keputusan mencintai
Di sinilah titik terberat yang akan di alaminya di akhir nanti, entah itu kebahagiaan, ataupun kekecewaan yang ia dapat. Benar-benar tidak mudah mengambil keputusan cinta, apalagi dia sesungguhnya tidak tahu, apakah benar kamu mencintai nya dengan tulus seperti ia mencintai mu ? Atau justru sebaliknya. Karena alhasil di akhir adalah antara kebahagiaan dan penyesalan yang akan ia tanggung sendiri.
Maka berilah ia waktu untuk mempertimbangkannya matang-matang. Apalagi soal ini sudah beranjak pada fase keseriusan, yakni menuju jenjang ikatan pernikahan, yang di mana disinilah titik awal bahtera kehidupan nan panjang akan di nahkodai bersama-sama.
4. Mengabadikan cinta dengan pernikahan
Setelah tahap demi tahap di lalui, dari mulai munculnya rasa kagum, kemudian condong, lalu memutuskan untuk mencintai, maka tahap yang terkahir adalah bagaimana caranya mengabadikan cinta suci tersebut.
Ya Betul, pernikahan lah jawabannya. Pernikahan adalah dambaan setiap insan ; karena berkat pernikahan, maka sempurnalah separuh agamanya. Dengan pernikahan sepasangan kekasih akan saling bersepakat untuk bergerak maju menuju arah yang lebih baik.
Sejatinya cinta di dalam pernikahan ibarat pendidikan. Kamu belum mencintai pasanganmu jika dirimu tidak mau dididik olehnya. Di bawah naungan lembah cinta, dua insan yang saling mencintai berusaha agar sama-sama berkembang, dan juga membantu satu sama lain untuk terus berkembang. Artinya ; untuk mewujudkan hal itu, maka kamu perlu hidup dengan orang yang memiliki segala kualitas yang belum kamu miliki, untuk melengkapi bagian-bagian yang di perlukan untuk terus berevolusi.Â
Jadikanlah dirimu sebagai pakaian bagi pasanganmu, yang mengetahui segala kekurangannya hanyalah dirimu ; oleh karenanya tidak ada sepasang kekasih di dunia ini yang sempurna, tutupilah kekurangannya, dan jadilah pelindung baginya.
Maka dia yang benar-benar tulus mencintaimu adalah dia yang mengajakmu mengabadikan cinta dengan pernikahan, bukan dengan pacaran.