Mohon tunggu...
Randi Pratama
Randi Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Penggemar Tafsir Qur'an, Intuitif, Sufistik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Dia Tulus Mencintaiku? | Fase Dalam Cinta

2 November 2019   18:35 Diperbarui: 2 November 2019   18:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta adalah misteri yang tidak pernah ada akhir kisahnya, meskipun seorang kekasih telah di tinggalkan sang pujaan hatinya, akan ada cara lain untuk mengabadikan cinta itu sendiri, atau bisa saja di dalam diri kekasih yang di tinggalkan tumbuh benih cinta baru yang objeknya berbeda dari sebelumnya. 

Tapi kita sepakat, soal cinta pasti membutuhkan sekelumit waktu. Tidak serta-merta anda langsung jatuh cinta kepada lawan jenis begitu saja iya kan?, Pasti ada awal mula kisahnya maupun sebuah tragedi manis yang mendahului tumbuhnya benih cinta itu sendiri.

"Tiba-tiba mencintai itu cinta buta, gula Jawa rasa coklat, dunia rasa daun kelor." Begitulah kira-kira kata pepatah.

Nah penasaran kan?. Hemat kata, di sini penulis akan memaparkan fase-fase dalam mencintai, agar pembaca dapat mengetahui bagaimana perilaku seseorang yang benar-benar tulus mencintainya.

1. Kagum

Seseorang yang sedang mencintaimu, pasti ia selalu di landa kekaguman yang dahsyat. Rasa kagum ini sangat mendalam, muncul pertama kali melalui pertemuan di dunia nyata maupun di dunia maya. 

Rasa kagum ini akan mengobrak-abrik jiwanya, dia ingin sekali mengetahui semua tentangmu, mulai dari pertanyaan : nama lengkap, kemudian tanggal lahir, alamat rumah, hobi, makanan kesukaan, sekolah dimana, dan lain sebagainya. Sampai-sampai ia akan meminta nomor handphone mu. Nah, dari sisi kekaguman ini, dia akan terus berusaha terhubung dengan mu. Nanti akan muncul rasa condong hanya kepadamu, tidak sedikitpun melirik kepada yang lain.

Misal, Kita mencintai Baginda Nabi besar Muhammad SAW, padahal kita belum pernah melihatnya, kita belum pernah memandangnya, berjumpa di alam nyata pun tak pernah sama sekali, tapi cinta ini menggebu-gebu membuat segenap jiwa ingin bertemu dengannya ; itu karena cinta yang membara di selimuti rasa kekaguman yang dahsyat akan akhlak beliau yang seperti Al-Qur'an Al-Karim.

Maka tidak mungkin seorang lelaki mencintai wanita karena dia biasa-biasa saja baginya. Pasti ada sisi keistimewaan tersendiri yang memancing tumbuhnya benih-benih cinta itu sendiri.

2. Condong

Ketika seseorang sedang mencintaimu, maka seindah apapun kamu menceritakan tentang temanmu atau wanita selain mu kepadanya, maka ia tetap teguh pada pilihan hatinya, yaitu tetap mencintai kamu. Rasa condong kepada kekasih ini tidak di buat-buat, melainkan tumbuh dari benih cinta yang dulu ia pupuk melalui rasa kekaguman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun