seni abstrak, setiap seniman memiliki cara unik untuk menyampaikan emosi, ide, danpengalaman melalui elemen visual dan teknik. Elemen-elemen seperti warna, bentuk,komposisi, dan teknik tidak hanya menjadi medium ekspresi, tetapi juga alat untuk
menciptakan makna dan efek emosional tertentu. Jackson Pollock dan Piet Mondrian adalah
dua seniman besar yang menawarkan pendekatan berbeda dalam seni abstrak, mencerminkan
dua dunia yang bertolak belakang namun sama-sama memikat.
Karya-karya Jackson Pollock sering dianggap sulit dipahami karena tidak menampilkan bentuk
figuratif atau narasi yang jelas. Sebaliknya, lukisan-lukisannya mencerminkan emosi, energi,
dan kebebasan artistik, menandai pergeseran seni dari representasi tradisional menuju ekspresi
subjektivitas seniman. Salah satu karyanya yang paling terkenal, No. 5, 1948, pernah terjual
seharga 140 juta, menjadikannya salah satu lukisan termahal di dunia.
Pollock tidak hanya menjadi simbol seni modern tetapi juga merepresentasikan kebebasan
artistik pasca-Perang Dunia II di Amerika Serikat. Film dokumenter dan biografi tentang
dirinya terus menarik perhatian, memperkuat statusnya sebagai tokoh legendaris dalam dunia
seni. Pendekatan revolusionernya terhadap seni telah mengubah persepsi publik dan membuka
babak baru dalam sejarah seni.
Di sisi lain, Piet Mondrian merevolusi seni rupa dengan menghapus semua elemen figuratif,
menjadikannya pelopor abstraksi murni. Gaya geometrisnya memengaruhi desain bangunan
dan interior modern. Sebagai contoh, konsep De Stijl yang dipelopori Mondrian memengaruhi
arsitek seperti Gerrit Rietveld dalam desain Schroder House di Utrecht, Belanda.
Pengaruh Mondrian juga merambah dunia mode; desainer Yves Saint Laurent menciptakan
(Mondrian Dress) yang ikonik dengan mengadopsi desain geometris khas Mondrian. Selain itu,
prinsip-prinsip Mondrian diterapkan dalam desain grafis kontemporer, dari poster hingga
teknologi.
Mondrian percaya bahwa seni memiliki tugas untuk menciptakan keseimbangan spiritual.
Karyanya tidak hanya bertujuan untuk keindahan visual tetapi juga untuk mewakili harmoni
universal yang ia yakini sebagai inti dari eksistensi manusia. Sebagai tokoh utama seni modern,
Mondrian meninggalkan warisan abadi yang terus menginspirasi berbagai bidang seni hingga
hari ini.
Membandingkan Teknik Kedua Seniman
Jackson Pollock dikenal dengan teknik dripping-nya yang revolusioner. Ia menciptakan karyaseni dengan meneteskan atau menggiring cat langsung ke kanvas yang terhampar di lantai,menghasilkan pola yang kacau namun memikat. Teknik ini memberikan kesan spontanitas,
kebebasan, dan energi mentah, seperti yang terlihat dalam karyanya Number 1A, 1948.
Karyakaryanya sering memunculkan emosi yang intens dan rasa ketidakteraturan yang
terkendali, seolah mengundang penikmatnya untuk masuk ke dunia yang liar dan dinamis. Efek
ini muncul dari hubungan langsung antara teknik Pollock yang tidak konvensional dan emosi
yang dihasilkannya.
Sebaliknya, Piet Mondrian mengambil pendekatan yang sangat terstruktur dalam karyanya. Iamenggunakan garis horizontal dan vertikal yang bersih serta kombinasi warna primer, putih,dan hitam untuk menciptakan komposisi yang teratur dan seimbang. Lukisannya seperti
Composition II in Red, Blue, and Yellow memancarkan harmoni dan keteraturan,
mencerminkan pandangan filosofisnya tentang kesederhanaan dan keseimbangan universal.
Teknik Mondrian yang penuh perhitungan memberikan ketenangan visual, menciptakan rasa
stabilitas yang berbeda dari dinamika liar Pollock.
Karya Pollock dan Mondrian menunjukkan kontras yang mencolok dalam seni abstrak. Pollock
menghadirkan kebebasan tanpa batas dengan teknik yang penuh improvisasi, sementara
Mondrian menekankan keteraturan dan kontrol melalui geometri yang terencana. Meski
keduanya berangkat dari gagasan abstraksi, pendekatan mereka yang berbeda menciptakan
dunia visual dan emosional yang bertolak belakang. Pollock berbicara melalui kekacauan,
sedangkan Mondrian melalui keteraturan, namun keduanya sama-sama berhasil
menyampaikan gagasan yang mendalam tentang ekspresi manusia.
Sebagai analogi, karya Pollock dan Mondrian dapat dibandingkan dengan musik jazz dan musik
klasik. Pollock, seperti musisi jazz, menciptakan harmoni melalui improvisasi yang bebas dan
penuh emosi. Mondrian, di sisi lain, menyerupai musisi klasik yang menciptakan karya dengan
struktur yang terencana dan harmoni yang presisi. Meski berbeda, keduanya memberikan
pengalaman artistik yang kaya dan tak terlupakan, menunjukkan bahwa seni abstrak dapat
menjadi ruang untuk kebebasan maupun keteraturan