Dari sekian banyak kata untuk mendiskripsikan negara yang satu ini, tentu salah satunya adalah seni.
Indonesia kaya akan budaya, tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan tersebut adalah akar dari lahirnya jiwa seni dalam setiap individu tanah air. Siapa yang mau mengelak bahwa Indonesia telah melahirkan begitu banyak seniman? Yang tua maupun yang muda, yang handal bahkan pemula, semua berbaur menjadi satu. Indonesia.
Namun kini permasalahannya, apakah jiwa seni itu tetap memancar atau malah meredup?
"Setiap anak adalah seorang seniman, masalahnya bagaimana tetap menjadi seniman begitu dewasa."
Ya, kutipan dari kalimat seorang seniman yang terkenal-Pablo Picasso-kembali menyadarkan kita bahwa sejatinya seni mengalir dalam diri setiap anak, sadar atau tidak sadar masing-masing diantara kita pasti pernah merasakannya. Benarkah?
Dulu, sewaktu belum bersekolah, saya memiliki kebiasaan yang sedikit merepotkan kedua orang tua, yakni mencoret-coret setiap kertas yang ada di dekat saya. Khas anak yang belum bersekolah, sehingga orang tua saya sering menghela nafas-maklumapabila beberapa kertas yang berisi data penting terdapat maha karya saya. Walaupun tidak tahu bentuk apa yang terukir melalui coretan-coretan itu, namun ada perasaan puas tersendiri setiap melakukannya. Sampai kini saya berada di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, saya masih sering mencoret-coret halaman terakhir pada buku tulis walau hanya sekedar pola abstrak.
Ya, kedua pengalaman itu dapat menjadi bukti bahwa sejatinya setiap anak adalah seorang seniman.
Semenjak mengenali diri sendiri bahwa saya memiliki ketertarikan dalam cabang seni, yakni seni rupa, saya selalu mencuri-curi waktu luang untuk mengembangkan hobi tersebut, terutama ketika saya merasa jenuh dengan berbagai mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.
Dengan menuangkan penggabungan antara perasaan dan imajinasi melalui gambar, saya merasa seperti sedang bercerita, layaknya seseorang yang senang menulis buku harian. Setelahnya, saya merasa mendapat kebahagiaan dan semangat baru untuk menjalani segudang aktivitas di depan mata.