Pada awal tahun 2020 diIndonesia terserang virus covid-19 dimana covid-19 merupakan suatu penyakit yang tidak diduga akan keberadaannya sehingga virus covid-19 menyebabkan krisis di sepanjang tahun bahakan sampai saat ini . Kenapa  begitu? Karena banyak sekali masyarakat yang terkena dampak oleh covid-19 dari segi ekonomi hingga kesehatan .Â
Gejala yang disebabkan oleh covid -19 pada pasien salah satunnya yaitu happy hipoksia dimana pasien tersebut memiliki saturasi oksigen yang  rendah yaitu <95%.Â
Tetapi penderita covid-19 tidak sadar adannya mengagguan  pernafasan seperti sesak nafas dan tidak merasa adannya gejala kesulitan saat bernafas  (dispnea) sehingga pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Dikarenakan kurangnnya pengetahuan akan informasi dari tanda dan gejala terinfeksi virus covid-19 pada masyarakat dan masyarakat masih tidak percaya bahwa covid-19 itu benar adaannya  .
Oksigen merupakan salah satu hal yang penting bagi tubuh selain nutrisi.Kurangnnya oksigen dalam tubuh mengakibatkan tubuh cepat  merasa lelah, letih, lesu dan mengantuk diakibatkan oleh oksigen yang tidak sampai keotak, Adapun salah satu alat pengukur jumlah oksigen dalam tubuh contohnnya Oximeter . Oximeter merupakan alat pemantauan kadar jumlah oksigen dalam darah tanpa harus melalui tes darah (non-invasive).Â
Alat ini memanfaatkan sifat gelombang cahaya infrared dan LED merah yang dapat menembus jaringan dan dipantulkan kembali oleh tulang atau jaringan lain dalam tubuh serta sensor cahaya sebagai penerima gelombang cahaya.
Penggunaan oximeter menjadi hal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh penderita covid-19 karena pengukuran oksigen dalam darah pada penderita covid-19 harus dilakukan secara rutin minimal dalam satu hari dilakukan pengecekan sebanyak dua kali untuk mendeteksi happy hipoksia.Â
Dari hasil pengukuran yang dilakukan petugas kesehatan bisa memantau hasil oksigen dalam darah untuk pencegahan terjadinnya komplikasi pada pasien penderita covid-19
pulse oxymeter merupakan sebuah metode non-invasive yang digunakan untuk memonitor oksigen dalam darah serta detak jantung . Saturasi yaitu hasil persentase dari jumlah hemoglobin yang sudah mengikat oksigen dalam darah dibanding dengan total hemoglobin keseluruhan. Saturas oksigen dalam darah dinyatakan menmiliki presentasi yaitu dengan hasil total hemoglobin atau SpO2 (Laili et al., 2019).
Keunggulan dari Finger pulse oxymeter  sensor yaitu praktis, mudah dibawa, lebih cepat dan terjangkau hargannya dibandingkandengan  analisa gas darah. Penggunaan alat saturasi oksigen dapat mencegah keparahan pasien dan pasien lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.Â
Alat ini memudahkan untuk pasien covid-19 yang sedang isolasi mandiri. Kemudian kekurangan dari alat pulse oxymeter kemungkinan memberikan hasil yang kurang akurat akibat salah menggunakan alat  pulse oxymeter .
Hal --hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan oximeter ketika isolasi mandiri yaitu menggunakan oximeter sebayak tiga kali sehari ( pagi, siang, malam) untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah,ketika kadar oksigen <95% dan merasa sesak nafas segera hubungi petugas kesehatan dan menggunakan Finger pulse oxymeter  sensor dengan tepat tidak bergerak gerak .