Ketika memutuskan terjun di dunia usaha, terkadang sebagian dari pemula yang kebanyakan adalah anak muda masih ragu dengan kemampuan yang mereka miliki. Pertanyaan seperti “Apakah saya bisa menjalankan bisnis itu?”, “Apakah bisnis itu menguntungkan?” dan “Apakah modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar?”. Keraguan-keraguan seperti itulah yang sering muncul dibenak para pemula ketika mereka hendak berpindah kuadran menjadi seorang pelaku usaha.
[caption caption="Sumber foto : akun facebook AMPUH"][/caption]Pada dasarnya setiap orang memiliki peluang yang sama besar untuk bisa menjadi seorang pelaku usaha. Namun sayangnya tidak semua orang berani mengasah bakat dan minat mereka, sehingga wajar adanya bila sebagian ada yang telah berhasil menjadi pengusaha sukses dan sebagian lainnya masih ada juga yang belum berani action menjalankan usaha. Ketakutan untuk memulai, dan ketakutan untuk mencoba, menjadi kendala utama bagi sebagian orang sehingga mereka memilih mengurungkan niatnya untuk menjadi pengusaha sukses.
Tentunya Anda tidak ingin menjadi salah satu orang yang gagal sebelum berperang bukan? Karena itulah, dibutuhkan mental pemberani untuk mengalahkan ketakutan-ketakutan tersebut serta tekad yang kuat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di dalam diri masing-masing personal.
Lalu bagaimana cara membentuk mental untuk menjadi seorang wirausaha? Salah satunya dengan cara “sharing” dengan orang-orang yang sudah sukses berbisnis. Dengan begitu, kita bisa menimba ilmu dari orang yang sudah berpengalaman dan menerapkan cara-cara jitu untuk bisnis yang kita jalankan. Tapi Jika di sekitar kita tidak menemukan orang-orang yang berpengalaman di dunia usaha, jangan putus asa karena kita bisa bergabung dengan komunitas-komunitas wirausaha yang kita bisa akses melalui media sosial, salah satunya Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH).
Gerakan AMPUH adalah sekumpulan anak muda kreatif di seluruh Indonesia baik pemula maupun yang sudah menjalankan usaha untuk berbagi pengalaman. Dan untuk berinteraksi dengan anggota lain, caranya pun mudah, kita bisa ngobrol dengan anggota lain melalui media sosial Gerakan AMPUH baik Facebook, Twitter, dan instagram.
AMPUH juga membuat program “AMPUH Goes To Campus” di kota-kota besar seluruh Indonesia yang bertujuan memberikan pelatihan wirausaha di sektor ekonomi kreatif berbasis digital. Kemarin, saya Gerakan AMPUH ini mengadakan acara diskusi di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) di Surakarta, Jawa Tengah. Saya pun tidak menyianyiakan kesempatan ini dengan datang ke acara tersebut, meski harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari Jakarta.
Dalam acara “AMPUH Goes To Campus” di ISI, ada beberapa narasumber keren yang menginspirasi para wirausaha pemula seperti saya. Narasumber yang hadir diantaranya penggagas Gerakan AMPUH Dimas Oky Nugroho, penggagas Indonesia Entrepreneurship Initiative (IEI) Mirwan Suwarso, Wakil Ketua APINDO Solo yang juga owner Dewangga Umroh dan Haji Her Suprabo, dan Wakil Ketua Kadin Solo Wahyu Haryanto. Diskusi ini membahas masalah yang biasa dihadapi wirasuaha muda yaitu dari segi permodalan, produksi, dan pemasaran.
Datang ke acara ini rasanya tidak sia-sia, mereka para narasumber membagi pengalamannya dalam hal pemasaran, terutama Dimas yang membahas pemanfaatan teknologi digital seperti media sosial dan internet dalam memasarkan produk. Selain itu, pengalaman-pengalaman narasumber yang jatuh-bangun dan tidak kenal lelah dalam membangun usaha.
Menurut saya acara ini sangat berguna bagi pengusaha pemula, Gerakan AMPUH akan datang ke kota-kota besar di Indonesia. Jadi untuk kamu yang ingin dapat ilmu dan ingin berbagi soal kewirausahaan bisa pantau facebook, twitter, dan instagram Gerakan AMPUH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H