Mohon tunggu...
Rana Firza
Rana Firza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa baru prodi antropologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warisan Budaya Nusantara: Bertahan di Tengah Arus Globalisasi dan Modernisasi

19 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Globalisasi dan modernisasi, dua istilah yang semakin akrab di telinga masyarakat, membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan ini terlihat jelas pada warisan budaya Nusantara yang perlahan mulai terpinggirkan oleh dinamika zaman. Di tengah derasnya arus perubahan, pertanyaan mendasar muncul: bagaimana cara menjaga warisan budaya kita agar tetap hidup?

Apa Itu Warisan Budaya Nusantara?

Warisan budaya Nusantara mencakup seluruh kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, baik berupa budaya benda seperti candi, kerajinan tangan, dan situs bersejarah, maupun budaya tak benda seperti tarian, musik tradisional, bahasa daerah, adat istiadat, dan kepercayaan lokal. Warisan ini menjadi cerminan identitas bangsa yang unik dan harus dilestarikan.

Menurut Clifford Geertz, seorang antropolog budaya, budaya adalah pola makna yang terwujud dalam simbol-simbol yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, memahami, dan memperkuat nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Sementara itu, Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia yang diperoleh melalui proses belajar dalam kehidupan bermasyarakat.

Dampak Globalisasi dan Modernisasi terhadap Warisan Budaya Nusantara

Globalisasi memperluas konektivitas antarbangsa melalui teknologi, perdagangan, dan komunikasi, sementara modernisasi menghadirkan gaya hidup baru yang sering kali mengabaikan tradisi. Beberapa dampaknya antara lain:

a. Perubahan Nilai dan Norma

Nilai-nilai yang dahulu dianggap sakral sering kali tergeser oleh budaya populer yang mendominasi media. Misalnya, pergeseran dari nilai gotong royong menjadi individualisme dalam masyarakat modern.

b. Bahasa Daerah Terancam Punah

Bahasa daerah kerap terabaikan karena dominasi bahasa global seperti Inggris. Generasi muda lebih sering menggunakan bahasa asing dalam interaksi sehari-hari, sehingga bahasa ibu mulai jarang digunakan.

c. Hilangnya Seni dan Tradisi

Seni dan tradisi lokal seperti tari-tarian, musik, dan kerajinan tangan sering dianggap kuno. Banyak di antaranya tidak lagi diajarkan secara turun-temurun, menyebabkan berkurangnya penerus seni budaya.

d. Komersialisasi Budaya

Beberapa warisan budaya diubah menjadi atraksi wisata demi keuntungan ekonomi, yang kadang mengorbankan nilai-nilai sakral dan makna aslinya.

Upaya Melestarikan Warisan Budaya Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun