Mohon tunggu...
Ramzy Muhammad Fadhil
Ramzy Muhammad Fadhil Mohon Tunggu... Arsitek - Be yourself

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Film

Teks Kritik Film Dillan 1990

5 Maret 2021   16:37 Diperbarui: 5 Maret 2021   17:39 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pidi Baiq atau nama lainnya adalah Herdi Pidi baiq merupakan seorang penulis seniman, penulis naskah, pemusik, dosen, ilusrator, komukus, dan pencipta lagu kebangsaan Indonesia.

Beliau lahir di kota  Bandung Jawa barat , 8 Juli 1972 dan sekarang  berumur  48 tahun. Pidi Baiq mulai dikenal oleh para pencinta karya nya melalu novel yang berjudul Dilanku 1990 dengan memiliki tiga trilogi. Dilan bagian pertama : Dia adalah Dilanku 1990 yang di terbitkan pada tahun 2014, Dian bagian kedua: Dia adalah Dilanku 1991 terbit pada tahun 2015 dan bagian ketiga: Milea: Suara dari dilan terbit tahun 2016. Dari ketiga karya novelnya  saat ini sudah di adaptasi menjadi film oleh produser Maxpicture.

Dilan 1990 adalah film beromansa romantis asal Indonesia yang di rilis pada tahun 2018. Film ini sudah banyak meraih penghargaan seperti Indonesia choice awards 2018, Indonesian movie actors awards 2018 dan masih banyak lagi.

Selain memiliki penghargaan film ini diperankan oleh beberapa artis terkenal yaitu Iqbal Ramadhan sebagai dilan, Vannesha Prescilla sebagai milea dan dengan pemain para pendukung lainnya.

Film ini menceritakan kisah cinta SMA yang mungkin di bilang biasa saja yang terjadi pada tahun 1990 an oleh seorang pelajar SMA bernama Dilan. Dilan adalah seorang pelajar SMA yang cukup di katakan nakal. Memiliki hobbi bermotor membuat dirinya memiliki komunitas bersama teman-temannya walau Ayahnya merupakan seorang polisi.

Kisah di awali dengan datangnya seorang anak perempuan berasal dari Jakarta bernama milea pindah bersama keluarganya ke Bandung. Lalu setelah itu  ia bersekolah di Bandung, ketika ia berjalan tiba" seseorang pria yaitu dilan mengendari motor menghampiri dirinya di belakang dan mengajak berkenalan. Disitulah kisah cinta mereka dimulai.

Film ini memiliki tiga seri seperti novelnya, setiap filmnya terdapat cerita yang menarik dan ending yang berbeda. Walau begitu film ini memiliki banyak penikmatnya terutama di kalangan remaja.

Tetapi film tersebut memiliki kelemahan seperti attitude yang kurang baik yang seharus tidak dilakukan oleh seorang pelajar. Lebih mementingkan hobbi dan kisah percintaannya di bandingkan dengan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun