Filsafat dakwah mendorong kita untuk menemukan kesesuaian antara norma-norma sosial dan prinsip-prinsip agama, dan jika ditemukan ketidaksesuaian, kita harus bertindak untuk memperbaikinya. Hal tersebut tidak hanya mendukung pertumbuhan masyarakat yang lebih adil, tetapi juga memperkuat dan melestarikan nilai-nilai agama yang sesungguhnya.
Pada spektrum yang lebih luas, filsafat dakwah berkontribusi dalam pembentukan narasi keadilan sosial yang melibatkan pandangan kolektif tentang norma-norma sosial yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, serta mengkomunikasikannya secara efektif kepada masyarakat.
Filsafat dakwah mengajak kita untuk berbicara tentang keadilan secara terbuka, mendidik masyarakat tentang pentingnya menghadapi norma-norma yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Perlu kita ingat bahwa para pemimpin agama dan cendekiawan memiliki peran yang penting dalam membentuk narasi ini. Dengan menggabungkan pengetahuan agama, filsafat, dan pemahaman tentang realitas sosial, mereka dapat memimpin perubahan pandangan dan pemahaman masyarakat tentang norma-norma yang perlu diperbaiki. Dalam hal ini, pemikiran dari filsafat dakwah dapat membantu melawan stereotip dan ketidaksetaraan, serta mendorong masyarakat menuju pandangan yang lebih inklusif.
Tentu tindakan di atas tidaklah cukup jika tidak diikuti oleh tindakan konkrit yang mendukung keadilan sosial. Setelah mendapatkan wawasan tentang norma-norma yang perlu diperbaiki, masyarakat perlu bersama-sama bergerak menuju perubahan. Tindakan ini bisa mencakup perubahan perilaku, dukungan terhadap kebijakan inklusif, bahkan pembentukan gerakan sosial yang berfokus pada ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
Mari kita ingat bahwa menggugat norma-norma sosial melalui filsafat dakwah bukanlah tindakan yang mudah. Aksi tersebut memerlukan keberanian untuk menghadapi resistensi dan kesediaan untuk menemukan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.
Namun, kita jangan berkecil hati. Sejarah telah membuktikan bahwa pemikiran kritis dan tekad untuk mengubah norma-norma yang tidak adil telah membentuk dunia yang lebih baik. Dengan berpegang pada nilai-nilai agama yang mengajarkan keadilan, kesetaraan, dan empati, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H