Mohon tunggu...
Ramses Panjaitan
Ramses Panjaitan Mohon Tunggu... Penulis - Penyair

Jangan cari aku, dilapisan waktu yang penuh kepahitan. Kita adalah kisah yang terukir, namun diselimuti oleh kesedihan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hal yang Menghambat Pola Pikir

11 Oktober 2024   15:01 Diperbarui: 11 Oktober 2024   15:08 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya ingin membicarakan hal-hal yang menurut saya, ya ini meresahkan sekali dan dianggap hal biasa di masyarakat padahal ini sangat berdampak pada pola pikir penerus bangsa, ya ini tentang ghibah atau gosip, jadi menurut saya hal-hal seperti itu sangat menghambat atau menciderai dunia intelektual, karena ini sebenarnya sangat berdampak pada pola pikir anak-anak yang mendengar dan mencontoh, saya sering memperhatikan dan meneliti tingkah laku seseorang dimasyarakat, jadi dulu ketika saya bersekolah atau berkuliah, saya berangkat sekolah atau kuliah ibu-ibu berkumpul bahkan sampe saya pulang sekolah masih saja berkumpul, saya gak masalah jika orang-orang ingin berkumpul, tetapi ketika tidak sengaja mendengar ternyata sedang membicarakan keburukan orang lain bahkan ini dilakukan di depan anak-anaknya yang masih kecil, jadi ini saya sangat sedih ya lihat anak-anak yang harusnya melihat contoh yang baik jadi mendengar hal-hal yang seharusnya ia tidak perlu mendengar belum lagi waktunya sayang sekali itu saya berangkat mungkin ada jam 7 pagi pulang sampe jam 2 siang, ini waktunya sayang sekali kalau membaca buku mungkin sudah habis 3 buku untuk dibaca. Jadi sedikit mengambil pemikiran Tan Malaka jadi seorang Tan pun pernah membahas tetapi lebih ke arah logikal mistika, Tan berpendapat logikal mistikal merupakan cara berfikir yang menganggap segala sesuatu disebabkan oleh hal-hal gaib dan itu menghambat kemajuan bangsa, apa hubungannya, hubungannya adalah hal-hal gaib itu pasti berasal dari gosip yang orang-orang omongkan dan itu membicarakan hal yang belum tentu benar juga tidak ada pengetahuan di dalamnya dan hal yang belum tentu benar terjadi itu menjadi juga bisa menjadi kepercayaan, nah ini yang menghambat kemajuan pola pikir karena bisa menyebabkan kepercayaan dan ini saya melihat bahkan sudah seperti penyakit karena dampaknya menyebabkan anak-anak kecil yang mendengar jadi mencontoh hingga dewasa bahkan saya melihat ada kecendrungan orang yang suka bergosip selalu merasa benar dan sangat hebat bersandiwara ini sangat berbahaya.

Saya termasuk orang yang menurut teman saya dulu kurang asik kalau bergosip makanya kalo teman-teman dulu jarang bergosip pada saya, karena memang saya termasuk orang yang gak mau tau tentang kekurangan orang ya, bahkan sosialisasi sekarang saya mendefinisikan ada 2 sosialisasi ada sosialisasi untuk pengetahuan dan ada sosialisasi yang tidak berpengetahuan atau sosialisasi ternoda, jadi sosialisasi itu proses interaksi anatara orang dengan orang lainnya jadi memang saya mau bersosialisasi kalau ada menyangkut pemikiran atau sebuah tema, seminar atau membahas tentang sebuah pemikiran atau ada tema yang dibahas baru saya bisa masuk kedalamnya, karena menurut saya kalo sosialisasi yang berujung ghibah itu gak menarik ya, jadi ada kecendrungan bahwa ghibah itu diwariskan oleh secara sengaja atau tidak disengaja oleh orang-orang dewasa yang kemudian dicontoh oleh generasi muda karena itu di indonesia berita paling eksis pasti berita tentang gosip, kalo tidak perselingkuhan atau perceraian artis atau hal-hal lainnya, ya bagi saya mau artis cerai atau selingkuh itu urusan dia karena itu masalah pribadinya.

Jadi anak-anak hari ini bahkan ada yang sudah jadi pemuda pemudi saya katakan sayang waktunya kalo digunakan untuk hal-hal seperti itu jangan dicontoh kalau melihat orang dewasa seperti itu jangan mau tau juga untuk hal-hal yang tidak berguna, karena waktu 3 jam bergosip bisa dipake untuk membaca buku, mengerjakan tugas-tugas, mengasah skill, atau yang suka musik dialihkan kesitu jadi bisa menambah hobi, karena nasib bangsa ini kedepan ada ditangan anak-anak yang saat ini duduk di kursi sekolah, jadi untuk orang tua dari jaman dulu, saya tidak bermaksud menasehati bahwa saya hanya mengkritik sedikit jangan wariskan contoh buruk untuk adek-adek yang seharusnya waktunya digunakan untuk belajar atau berkreasi, karena kalo ibu-ibu atau bapak-bapak atau rakyat indonesia waktunya digunakan untuk membaca buku meningkatkan dunia literasi pastinya anak-anak yang melihat bisa menjadi semangat belajar, karena saya sempat juga lihat dibeberapa foto Twitter nilai sekolah anak jaman sekarang saya lihat rendah-rendah sekali, ini bagaimana mau jadi indonesia emas, ya saya cuma sebagai pemerhati ya karena orang yang suka bergosip itu selalu merasa benar padahal kalo kita yang berfikir melihat ini sangat menghambat kemajuan bangsa dan sayangnya ini dianggap hal biasa, karena hampir banyak orang melakukan itu, jadi hal yang kurang baik pun kalau dilakukan oleh banyak orang bisa menjadi hal yang biasa.

Samarinda, 11 Oktober 2024

Ramses Parningotan Panjaitan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun