Mohon tunggu...
raden ompong
raden ompong Mohon Tunggu... -

sixty feet brown also black

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja

9 Mei 2013   01:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kemilau matahari yang mulai redup mengantarkan Sueb pulang setelah berkeliling kampung berjualan es cendol resep warisan.Terlihap sekali dia menyeka keringat yang menetes di jidatnya yang lebar,ditariknya napas berusaha melepas lelah yang tidak hilang.Lima ratus meter lagi sampai rumah yang sudah lapuk.Rumah itu telah ada ketika Sueb lahir.

Pohon mahoni ditikungan dijadikan sandaran punggungnya,kakinya di tekuk satu untuk menyimoan topi lusuh di lututnya.Senja dengan sedikit rupiah untuk anaknya yang mulai mengerti jajan,untuk istrinya beli beras dan tiga biji ikan asin.

"mang,esnya masih ada?' suara merdu membuyarkan lamunan Sueb.Terlihat wnita cantik beranjak dewasa berseragam biru muda.

"ehmm,,anu,,ada,neng ,,mau beli berapa?" sedikit gugup kaget Sueb menjawab.

"Beli tiga,mang,,dibungkus saja"

Dengan cekatan Sueb membungkus es cendol,lalu menyodorkannya dengan wajah memerah sedikit di palingkan beberapa kali.

"Jadi berapa,mang?"

"ehm,,sepuluh ribu saja,neng"denagn mata berbinar dan mulut bergetar Sueb menjawab.Teringat istri di rumah Sueb mengelus dadnya dan bergunggam dan wajah di tundukan.

"ini mang uangnya"

"ehmm..maksih neng"Sueb tak berani mengangkat kepalanya,topinya di tekan setengah wajah.Lalu duduk termenung sambil melihat wanita tersebut berjalan kebarat menuju rumah bercat merah dekat kantor keluharan.Beberapa kali menarik napas panjang.Pikirannya jauh pergi.

"man,,mang ,,eh sore sore ngelamun"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun