Mohon tunggu...
Ramona Fitri Mirlano
Ramona Fitri Mirlano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat

Saya suka membaca buku, saya sangat menyukai pelajaran biologi.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Maraknya Begal di Surabaya

10 Desember 2024   07:01 Diperbarui: 10 Desember 2024   07:01 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Surabaya, sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, kini dihadapkan pada persoalan keamanan yang semakin mengkhawatirkan . Akhir-akhir ini berita pembegalan sedang ramai di Surabaya. Dalam beberapa waktu terakhir, kasus begal di Surabaya menunjukkan peningkatan yang mengkhawatrikan. Begal biasanya menyerang pengendara sepeda motor atau pejalan kaki di tempat yang sepi dan minim pengawasan, pelaku biasanya melakukan aksinya pada malam hingga dini hari.

Namun akhir akhir ini aksi dari pembegalan ini mulai lebih agresif dari sebelumnya. Aksi begal ini tak lagi hanya di kawasan sepi minim pengawasan dan saat malam hari saja, tetapi juga terjadi pada siang hari bahkan di kawasan sekitar kampus dan lampu merah. Ini menunjukkan pelaku yang tidak takut akan pemerintah. Hal ini membuat masyarakat menjadi  takut untuk keluar berkendara. Keagresifan aksi dari pembegalan ini menjadi sinyal darurat dan permasalahan yang serius bagi pemerintah kota Surabaya.

Kejahatan ini bukan hanya soal perampasan harta benda, tetapi juga sering melibatkan tindak kekerasan yang berisiko merenggut nyawa. Selain kerugian materi, aksi begal memberikan dampak psikologis yang serius bagi para korban. Rasa takut untuk bepergian pada waktu tertentu, terutama pada malam hari, kini menjadi realitas yang harus dihadapi masyarakat Surabaya. Tidak hanya itu, kejadian ini juga menurunkan rasa kepercayaan warga terhadap keamanan publik.

Pemerintah perlu melakakun langkah tegas atas tindakan kejahatan ini dan memperkuat keamanan di kawasan yang rawan akan begal. Tindakan yang bisa di lakukan pemerintah dan kepolisian yaitu dengan menegakkan hukum bagi pelaku pembegalan dengan tegas agar memberikan efek jera, menambah frekuensi patroli terutama di kawasan  yang rawan, menambah CCTV di titik-titik strategis untuk pengawasan dan identifikasi pelaku, dan mengedukasi masyarakat tentang cara menjaga keamanan pribadi, seperti menghindari bepergian di jam rawan dan tidak menggunakan barang berhaga secara mencolok.

Maraknya begal di Surabaya adalah permasalahan yang serius dan membutuhkan perhatian dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah dan kepolisian saja, tetapi partisipasi aktif dari masyrakat dalam menjaga keamanan lingkungan juga sangat penting. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, kepolisian dan masyarakat, diharapkan akan menekan angka kejahatan ini dan Surabaya menjadi kota yang aman bagi warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun