Cacar monyet atau mpox merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Monkeypox, virus ini ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini pertama kali di temukan pada tahun 1958 (Denmark), pada seekor monyet yang dipelihara untuk penelitian. Sedangkan kasus pada manusia dilaporkan anak laki laki berumur sembilan bulan yang berasal dari Republik Demokratik Kongo dengan Riwayat belum mendapat vaksinisasi smallpox pada tahun 1970. Penyakit ini sebelumnya menjadi penyakit endemic terutama di wilayah Afrika. Penyakit ini menjadi perhatian global semenjak WHO menerima laporan kasus penyakit cacar monyet ini pada Mei 2022.
Penanganan cacar monyet ini (Mpox) menjadi isu kesehatan yang semakin mendesak di berbagai negara, terutama dengan meningkatnya kasus kasus diluar wilayah endemik. Lebih dari 89.189 orang telah dikonfirmasi menderita Mpox di seluruh dunia dan meningkat pesat di lebih dari 110 negara. WHO mendeklarasikannya sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia pada 23 Juli 2022 untuk memperingatkan dunia tentang bahaya yang ditimbulkannya.
Penanganan mpox mencakup berbagai aspek mulai dari pencegahan, diagnosis, hingga perawatan pasien. Dalam upaya pencegahan, langkah-langkah seperti edukasi kepada masyarakat tentang cara penularan penyakit ini sangat penting. Masyarakat perlu memahami pentingnya menghindari kontak dengan hewan liar, terutama di daerah endemik, dan mengurangi kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, bagi tenaga kesehatan, penggunaan alat pelindung diri (APD) sangat penting untuk melindungi diri dari paparan virus. Isolasi orang yang terinfeksi juga menjadi salah satu cara utama untuk menghentikan penularan lebih lanjut.
Vaksinasi merupakan langkah kunci lain dalam penanganan mpox. Meskipun tidak ada vaksin yang secara spesifik dikembangkan untuk mpox, vaksin cacar (smallpox) telah terbukti memberikan perlindungan terhadap Virus Monkeypox. Beberapa negara telah mulai melakukan vaksinasi terhadap kelompok yang berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan dan orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien mpox.
Diagnosis dini juga sangat penting dalam pengendalian penyebaran mpox.. Pemeriksaan laboratorium menggunakan tes PCR dapat membantu mengidentifikasi virus secara akurat. Selain itu, identifikasi sumber penularan, apakah dari hewan atau manusia, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang lebih tepat. Pemerintah dan organisasi kesehatan internasional perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap fasilitas diagnostik di daerah-daerah yang mengalami wabah.
Dalam hal perawatan, meskipun tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan Mpox, perawatan suportif bisa sangat membantu meringankan gejala. Pasien yang mengalami dehidrasi akibat demam atau ruam kulit yang luas perlu mendapatkan cairan yang cukup, sedangkan lesi kulit yang terinfeksi dapat diobati dengan antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri sekunder. Selain itu, beberapa obat antivirus, seperti tecovirimat, yang dikembangkan untuk menangani cacar, mulai digunakan dalam pengobatan kasus mpoxyang parah.
Namun, terdapat berbagai tantangan dalam penanganan mpox. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penyakit ini di luar wilayah endemik seperti Afrika Tengah dan Barat. Di wilayah-wilayah tersebut, faktor-faktor seperti kemiskinan, minimnya akses terhadap fasilitas kesehatan, dan interaksi yang tidak terkendali antara manusia dan hewan liar, turut memperburuk penyebaran virus. Selain itu, keterbatasan vaksin dan obat-obatan di banyak negara menjadi hambatan dalam upaya pengendalian penyakit ini. Stigma yang melekat pada pasien mpox juga merupakan tantangan besar, karena banyak orang yang enggan mencari perawatan medis akibat takut mengalami diskriminasi.
Untuk mengatasi penyebaran mpox secara efektif, diperlukan kerja sama global antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat. Langkah-langkah seperti edukasi, vaksinasi, diagnosis dini, serta pelacakan kontak harus diimplementasikan secara luas untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
KATA KUNCI : Mpox, Penyakit, Virus.
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2024. MPOX. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox
[online]. (diakses tanggal 25 September 2024).
Srivastava, Shriyansh. 2023. The Global Monkeypox (Mpox) Outbreak: A
Comprehensive Review. https://www.mdpi.com/2076-393X/11/6/1093
[online]. (diakses tanggal 25 September 2024).
Budiyarto, Larasati. 2023. INFEKSI CACAR MONYET (MONKEYPOX).
Jurnal Medika Hutama. 4(2). 1-2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H