Mohon tunggu...
Bunga Ramona
Bunga Ramona Mohon Tunggu... -

Pengajar bahasa Indonesia. Penulis. Aktivis (mungkin).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Masjid dan Restoran Halal di Singapura

25 Maret 2016   14:09 Diperbarui: 25 Maret 2016   14:47 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi travelers yang ingin mendapatkan makanan halal serta tempat salat di Singapura, jangan bingung! Ikuti cerita saya berikut ini, hehe.

Waktu honeymoon sama suami ke Singapura (ceilah) juga sempat kesal karena susah banget cari restoran berlabel halal sama tempat buat salat. Berkat tanya sana-sani (baca: tanya setiap orang Melayu berjilbab yang melintas di jalanan), akhirnya kami dapat menemukan masjid yang ternyata adalah masjid terbesar di singapura! Eng.. ing.. eng..

Adalah Masjid Sultan yang terletak tidak jauh dari kawasan Bugis Street. Dari stasiun MRT Bugis, travelers tinggal melihat ke atas dan mencari gedung bertuliskan “Raffles Hospital”. Ikutin jalan ke tempat itu. Bila sudah sampai Raffles Hospital tinggal jalan lurus ke Arab Street. Atau bisa juga, dari raffles itu sudah kelihatan kubah mas masjidnya.

Nah, di sebrang masjid itu berjajar restoran ala India. Restorannya berlabel halal. Salah satu restoran yang saya dan suami saya pilih (secara random) waktu itu adalah Singapore Zamzam Restaurant. Kalau dilihat-lihat sih memang restoran itu juga yang paling ramai pengunjung.

Menunya lengkap sekali. Pelayannya, rata-rata laki-laki berbadan besar keturunan India ramah-ramah dan sigap dalam melayani.

Menu pertama yang kami coba waktu itu adalah murtabak, sejenis martabak telur isi daging. Bisa isi daging sapi, ayam, rusa, dan sardine (mungkin ini ikan kali, ya). Harganya untuk ukuran medium itu $6. Murtabak pun datang dengan dua jenis kuah kari yang rasa rempahnya tuh ya… Uh! Nendang abis!

Karena enak, murah (kalau dikonvert ke rupiah sih sebenernya enggak murah), walhasil keesokan harinya kami kembali lagi ke restoran tersebut untuk mencicipi roti prata isi telur seharga $3, mi goreng seharga $4 dan nasi biryani sapi seharga $5.

Wah, puas banget deh makan di situ. Jadi tempat makan favorit banget selama di Singapura  kemarin, sampai-sampai enggak mau nyari makan di tempat lain! *lebay

Pokoknya begitu ya, travelers. Enggak usah panik, kesel kalau nanti di Singapur susah nyari tempat makan halal maupun tempat salat. Just follow my tip, he he he.

Salam travelers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun