Mohon tunggu...
Aziddin Ramli
Aziddin Ramli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Paling suka dipanggil BANG RAMLI. Berdomisili di kota Jogjakarta sejak SMP (dari masa remaja lulus SMP hingga saat ini). Beristrikan seorang wanita asli Jogjakarta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kompasianer "Banci"

20 Desember 2011   00:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:02 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar Profile di bawah ini adalah Profile Kompasianer pendatang baru yang tercatat di Kompasiana sejak Hari Senin tanggal 19 Desember 2011 yang mencatatkan dirinya dengan memakai nick name yang sangat  provokatif serta terdapat suatu unsur penghinaan kepada Komppasiana maupun Kompasianer dengan maksud yang kurang jelas, tidak bertanggungjawab, dan tidak gentle .

[caption id="attachment_149899" align="aligncenter" width="247" caption="Pinjam miliknya mas Huzer Apriansyah, Senin 19 Desember 2011 | 20.10"][/caption]

Mengapa bisa terjadi yang demikian ini?

Terlepas dari masalah Admin Kompasiana telah memberikan klarifikasinya pada kolom tanggapan di tulisan mas Huzer Apriansyah yang tertanggal 19 Desember 2011 | 20.10, masih ada beberapa hal yang sangat menggelitik perasaan saya tentang account nyleneh yang dibahas oleh mas Huzer tersebut.

  • Pertama:
Apakah pemilik account ini adalah orang yang stress ataukah memang ada unsur kesengajaan di dalamnya untuk mencapai tujuan tertentu ataukah memang orang tersebut adalah seorang "banci" yang ingin kepopuleritasan yang instan? Artinya, perbuatan itu adalah perbuatan yang disengaja oleh seseorang yang hanya ingin terkenal dengan cara yang "banci" (kata sahabat saya Zuragan QripixTM dalam tanggapannya pada tulisan mas Huzer tersebut).
  • Ke-dua:
Saya mengucapkan salut dan hormat yang setinggi-tingginya kepada Admin Kompasiana yang langsung memberikan tanggapan atau respons kepada keluhan-keluhan para Kompasianer yang memberikan tanggapan baik melalui Laporan langsung ke Admin melalui kanal yang tersedia di Kompasiana maupun melalui komentar yang ada pada tulisan mas Huzer di atas.
  • Ke-tiga.
Saya sebagai Kompasianer, sangat terekjut dan sekaligus heran, mengapa di zaman ini masih ada saja orang yang berpikiran dan berpendapat yang aneh-aneh dan tidak bertanggungjawab atas penyampaian aspirasinya ke dalam forum sejenis Kompasiana ini alias masih ada saja orang yang bernaung di balik account abal-abal yang seperti itu?
  • Ke-empat.
Saya menyimpulkan bahwa orang tersebut adalah orang-orang yang mengira dirinya paling layak menentukan apa yang tidak dia sukai, atau apa yang benar dan apa yang salah, lalu standar tersebut dianggap harus berlaku bagi semua orang lain. Sungguh sangat ironi dan sangat memprihatinkan!

Mudah-mudahan hal yang seperti di atas tidak akan terulang lagi di Kompasiana ini. Walaupun Kompasiana ini adalah tempat yang bebas untuk menulis bagi siapa saja yang mau menulis berhak menulis, berkreasi, dan mengungkapkan ekspresinya disini, namun seyogiyanyalah dengan cara yang pas sesuai dengan kaedah penulisan yang berlaku di Kompasiana dan bisa menempatkan diri pada tempatnya.

Melalui ini saya sebagai Kompasianer yang sudah merasa terwakili oleh tulisan sahabat saya Huzer Apriansyah, mengucapkan banyak terimakasih atas ungkapan yang ada dalam tulisannya. Karena apa yang mas Huzer bahas disana adalah suatu rasa yang sangat mewakili saya sebagai kompasianer dalam mengungkapkan pendapat atas suatu kejanggalan yang ada di Kompasiana ini.

Selamat pagi dan terimakasih, semangat pagi dan saya tinggal dulu nyangkul ke sawah untuk bekerja dan mengusir burubg-burung yang mendahului saya dalam menjaga padi yang sudah siap di panen. Takut kedahuluan burung-burung pemakan padi. Salam

NOTE : disini saya tidak menghujat Banci. Tapi yang saya hujat adalah pemilik account "Banci" (banci yang pakai tanda kutip). .

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun