Mohon tunggu...
Aziddin Ramli
Aziddin Ramli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Paling suka dipanggil BANG RAMLI. Berdomisili di kota Jogjakarta sejak SMP (dari masa remaja lulus SMP hingga saat ini). Beristrikan seorang wanita asli Jogjakarta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saya Benci dan Iri pada Jokowi

11 November 2012   02:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:38 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa perasaan Iri dan Benci meliputi perasaan saya ketika melihat sepak terjang Jokowi yang memimpin DKI begitu dekatnya dengan masyarakat ibukota. Sejak beliau dilantik beberapa minggu yang lalu hingga saat ini, type kepemimpinannya selalu menunjukkan rasa cinta dan kepeduliannya terhadap rakyat yang dipimpinnya. Dan beliau selalu mencurahkan waktunya siang dan malam untuk kepentingan warga masyarakatnya. Indikasi tersebut terlihat dari jam kerjanya yang hingga larut malam.
.
Kenapa saya benci dan iri kepada beliau? Ada beberaoa faktor yang menyebabkan saya benci dan iri terhadap beliau. Diantaranya: di mata saya beliau sangat kurang atau tidak memperhatikan kesehatan dirinya sendiri sehingga saya khawatir apabila kesehatannya terganggu karena kelelahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada beliau agar sudilah kiranya memperhatikan segi kesehatannya agar dapat memimpin DKI dengan baik dan dengan kesehatan yang prima.
.
Mengapa saya iri? Saya iri karena mengapa DKI saja yang memiliki Pemimpin dengan type seperti Jokowi? Andaikan daerah-daerah lainnyapun memiliki seorang Pemimpin seperti Jokowi, maka perasaan iri seperti ini tidak akan muncul. Kapan ya wilayah yang lain memiliki sosok seorang pemimpin seperti seorang Jokowi?
.
Kepada semua pembaca, saya mohon maaf apabila merasa tidak senang dengan tulisan judul di atas. Seharusnya dan sebenarnya, tulisan judul di atas harus memakai TANDA KUTIP. Namun, ketika saya menuliskan judulnya, pemakaian TANDA KUTIP tidak bisa disematkan dalam judul. Maaf beribu-ribu maaf dan saya jangan digebuki, ya. Semoga apa yang saya tulis di atas tidak menimbulkan salah persepsi kepada para pembacanya. Salam hormat saya dari Jogjakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun